TEMPO.CO, Paris - Majalah mingguan Charlie Hebdo, yang diserang kelompok teroris pada Rabu, 7 Januari 2015, di Paris, Prancis, akan mengeluarkan edisi terbarunya pada akhir bulan ini. Bocoran terbitnya majalah yang kerap menyindir lewat tulisan dan karikatur itu disampaikan seorang wartawannya melalui media sosial kemarin.
“Akhirnya. Sabar sebentar, Charlie Hebdo akan tersedia pada 25 Februari di seluruh kios,” kata Laurent Leger lewat akun Twitter-nya, seperti dilansir Channel News Asia, Selasa, 3 Februari 2015. (Baca: Insiden Charlie Hebdo, Polisi Interogasi Bocah)
Sebelumnya, pasca-penyerangan yang menewaskan 12 orang itu, majalah tersebut terbit pada 14 Januari dengan oplah lebih dari tujuh juta eksemplar. Edisi yang ditujukan untuk mengenang para korban penyerangan itu ludes terjual hanya dalam waktu beberapa menit. Padahal, sebelum serangan terjadi, Charlie Hebdo rata-rata hanya terjual 30 ribu eksemplar tiap minggu.
Serangan bersenjata pada 7 Januari lalu diduga merupakan respons atas edisi Charlie Hebdo yang memuat sampul bergambar kartun Muhammad yang sedang berkata: "100 lashes of the whip if you don't die laughing." Sampul tersebut langsung memicu protes dari kaum muslim seluruh dunia. (Baca: Trauma Charlie Hebdo Mengambang di Atas Paris)
Serangan yang terjadi saat rapat redaksi ini mengakibatkan 12 orang tewas, 4 orang luka parah, dan 11 orang luka ringan. Charb dan empat kartunis--Cabu, Honoré, Tignous, dan Wolinski--tewas. Dua polisi juga terbunuh dalam peristiwa ini.
CHANNEL NEWS ASIA | ROSALINA
Berita Terkait:
Edisi Terbaru Charlie Hebdo Dijual Rp 1 M di eBay
Teror Charlie Hebdo, Wanita Ini Ikut Tewas
Muslim Ini Tewas Akibat Serangan ke Charlie Hebdo