TEMPO.CO, Jakarta - Seorang bocah perempuan di Texas, Amerika Serikat, harus mengalami kebutaan setelah dirisak oleh kawan sekelasnya. Anak bernama Gwendolyn Quarles, 11 tahun, ini mengalami gangguan otak setelah wajahnya dilempar bola.
Insiden itu terjadi pada Oktober 2014. Ayahnya, Patrick Quarles, mengatakan kejadian itu bukan kebetulan.
"Gwendolyn sedang mengikuti kelas olahraga, dan pelatihnya meninggalkan dia dan anak-anak lain," kata Quarles, 43 tahun, kepada ABC News. "Sepertinya telah terjadi sebuah pertengkaran, dan dia ingat ada bola yang terbang ke arahnya."
Quarles juga mengatakan, setelah itu, Gwendolyn mengeluh pusing. Dia merasa seperti melayang-layang, lalu segera dilarikan ke rumah sakit. Di ruang gawat darurat, dokter menyatakan bocah ini menderita hipertensi intrakranial.
Hipertensi intrakranial terjadi akibat tekanan dalam tulang tengkorak mencekik saraf optik dari otak. Quarles menceritakan, sebelum kejadian ini, Gwendolyn menjadi korban risak di sekolahnya.
Ia sering didorong dan diejek oleh teman-temannya yang sesama perempuan. Quarles telah mengadukan kejadian ini kepada pihak sekolah lewat e-mail sebanyak 23 kali. Pihak sekolah memang sudah berusaha, tapi mereka membutuhkan bantuan orang tua untuk mengatasi masalah ini.
Orang tua Gwendolyn khawatir putri mereka menjadi buta. Pengobatannya memakan biaya mahal dan berisiko tinggi.
ABC NEWS | WINONA AMANDA
Terpopuler
Gara-gara Ini, Akbar Tandjung Tinggalkan Ical
Politikus PDIP Sebut Ada 3 Brutus di Ring-1 Jokowi
Koalisi Merah Putih Prabowo Siap Dukung Jokowi
Dekati Prabowo, Jurus Politik Jokowi Tepuk 2 Lalat
KPK vs Polri: Geger Bila Jokowi Jauhi Koalisi Mega