TEMPO.CO, Jakarta - Departemen Penerbangan Sipil Malaysia resmi menyatakan pesawat Malaysia Airlines MH370, yang hilang kontak pada 8 Maret 2014, kecelakaan. Dalam pengumuman yang semula sempat dibatalkan, Direktur Jenderal Azharuddin Abdul Rahman mengatakan 239 penumpang dan awak kabin dianggap telah kehilangan nyawa.
Azharuddin mengatakan Malaysia Airlines segera siap melanjutkan pembayaran ganti rugi untuk keluarga korban. "Pernyataan ini tidak berarti akhir peristiwa," katanya dalam konferensi pers, Jumat, 30 Januari 2015.
Kabar ini datang saat keluarga penumpang dan awak kabin yang hilang dalam penerbangan MH370 melakukan protes di Beijing hari ini. Mereka menuntut agar pencarian orang yang mereka cintai tidak dibatalkan. (Baca: Ini 13 Teori Lenyapnya MH370)
Menurut Azharuddin, meski penyelidikan dalam tahap pencarian dan pemulihan, tak ada harapan untuk menemukan korban selamat. "Kami akan terus maju dengan bantuan dari pemerintah Cina dan Australia. MH370, penumpang dan awaknya akan selalu dikenang dan dihormati," ujar Azharuddin. "Pencarian dan pemulihan di Samudra Hindia tetap menjadi prioritas." (Baca: Jatuhnya MH370 Diungkap Satelit Inggris)
Penyelidikan oleh otoritas penerbangan internasional dan Kepolisian Malaysia, kata Azharuddin, sedang berlangsung. Namun terhambat oleh kurangnya bukti fisik, terutama rekaman penerbangan. "Oleh karena itu, pada tahap ini, tidak ada bukti untuk mendukung setiap dugaan mengenai penyebab kecelakaan," katanya. "Sebuah pernyataan sementara yang merinci kemajuan investigasi keselamatan diharapkan akan dirilis sekitar satu tahun peringatan kecelakaan itu." (Baca: Pencarian Pesawat MH370 Gunakan Peta Tiga Dimensi)
Pernyataan ini mungkin dapat menenangkan keluarga penumpang dan awak kabin yang bertanya-tanya apakah mereka akan tahu nasib orang yang mereka cintai. Pencarian di Samudra Hindia selatan yang diyakini sebagai tempat peristirahatan terakhir Boeing 777-200ER tersebut telah mencakup 30 persen daerah prioritas. Namun hingga kini jejak MH370 belum ditemukan.
NEWS.COM.AU | WINONA AMANDA
Terpopuler:
Ketemu Prabowo, 3 Tanda Jokowi Jauhi Jeratan Mega
Terungkap, 4 Fakta Sebelum AirAsia Jatuh
Gara-gara Ini, Akbar Tandjung Tinggalkan Ical
Saksi Budi Gunawan Suka Mangkir, Siapa Dalangnya?
Politikus PDIP Sebut Ada 3 Brutus di Ring-1 Jokowi