TEMPO.CO, Tokyo - Jurnalis lepas warga negara Jepang, Kenji Goto, diyakini merupakan satu dari dua warga Jepang yang diculik kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Kenji Goto, 47 tahun, seperti dilansir Japan Times, Selasa, 20 Januari 2015, merupakan jurnalis yang selama ini fokus meliput rentannya kehidupan masyarakat Timur Tengah.
"Goto merupakan sosok yang mencurahkan reportasenya tentang apa yang diyakininya harus direportase," kata Hiroshi Tamura, pastor gereja Chofu dari Persekutuan Gereja Kristus di Jepang. (Baca: 2 Warganya Diculik, PM Jepang Kutuk ISIS.)
Awal November lalu, istri Goto menerima surat elektronik dari seseorang yang mengaku milisi ISIS. Orang tersebut meminta uang satu miliar yen atau sekitar US$ 8,5 juta. Pengirim ancaman ini diduga kuat terkait dengan pelaku pembantaian jurnalis Amerika Serikat, James Foley, yang dipenggal kepalanya oleh milisi ISIS.
Sedangkan korban kedua yang diculik ISIS adalah petugas keamanan khusus di perusahaan kontraktor bernama Haruna Yukawa, 42 tahun. Ia diperlihatkan berusaha bunuh diri. "Saya bukan prajurit tentara," katanya saat menjalani pemeriksaan dengan pisau berukuran panjang menempel di dadanya.
Situs media ISIS, al-Furqan, menayangkan video berupa foto dua warga Jepang itu. Seorang milisi di video itu mengatakan keduanya akan dibunuh, kecuali pemerintah Jepang membayar tebusan sebesar US$ 200 juta. Milisi ISIS itu memberikan batas waktu 72 jam sejak pengumuman itu. Ini pertama kali ISIS melayangkan ancaman kepada Jepang. Selama ini, ISIS mengancam negara-negara Barat dan Amerika Serikat.
JAPAN TIMES | ABC | MARIA RITA
Baca juga:
Boaz Cetak 2 Gol, Persipura Singkirkan Mitra Kukar
Tak Berizin, Hotel Seruni Puncak Dibongkar
Bogor Hujan, Debit Air di Katulampa Meningkat
Ancam Tembak Warga, Camat Dilaporkan ke Polisi