Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terkait Charlie Hebdo, Saudi Boikot Produk Prancis

image-gnews
Puluhan ribu orang berunjuk rasa memprotes kartun satir nabi Muhammad, di alun-alun masjid Chechnya di Grozny, Chechnya, 19 Januari 2015. Puluhan ribu orang berunjuk rasa memprotes kartun sampul majalah Prancis Charlie Hebdo tentang nabi, dan dikecam sebagai tindakan
Puluhan ribu orang berunjuk rasa memprotes kartun satir nabi Muhammad, di alun-alun masjid Chechnya di Grozny, Chechnya, 19 Januari 2015. Puluhan ribu orang berunjuk rasa memprotes kartun sampul majalah Prancis Charlie Hebdo tentang nabi, dan dikecam sebagai tindakan "vulgar dan tidak bermoral". REUTERS/Eduard Korniyenko
Iklan

TEMPO.CO, Jeddah - Warga Arab Saudi dan negara-negara asing melakukan kampanye boikot produk asal Prancis sehubungan dengan penerbitan kartun yang dianggap menghina Nabi Muhammad oleh tabloid mingguan Charlie Hebdo.

"Kami menyerukan memboikot produk makanan dan parfum Prancis untuk menghantam ekonomi negeri itu. Sebab, mereka tidak mengindahkan perasaan umat muslim melalui penerbitan kartun yang menghujat. Ini solusi terbaik mempertahankan Islam dan junjungan kami, Nabi Muhammad," bunyi sebuah pesan yang diunggah oleh seseorang melalui jejaring sosial. Pesan yang sama juga beredar melalui website yang ditujukan terhadap produk terkenal Prancis lainnya.  

Adel Hassan, seorang warga Saudi, mengatakan dirinya berencana ikut memboikot. "Ya, saya akan berhenti membeli produk Prancis sebab hujatan terhadap Islam masih terus berlangsung," katanya. Dia menerangkan Prancis telah lupa bahwa mereka memiliki banyak perusahaan eksplorasi di Arab Saudi. Para pelanggannya mesti diyakinkan bahwa produk-produk tersebut harus dibuang ke tempat sampah, tidak usah dibeli.

Dari negara Timur Tengah lainnya, pengguna jejaring sosial di Yordania melancarkan seruan memboikot produk Prancis dengan judul "Boikot Prancis." Para aktivis di negeri ini mendesak digelarnya aksi melawan investasi Prancis di Yordania, yang meliputi perlawanan terhadap perusahaan gas Total dan supermarket Carrefour.

Para aktivis itu mengaku telah mendapatkan dukungan lebih dari 4.000 pengguna akun Facebook. "Kampanye ini bertujuan membuat Prancis tidak nyaman hingga hinaan kartun tersebut diakhiri."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Emad Kareem, seorang praktisi public relations lokal di Arab, mengatakan kepada Arab News bahwa beberapa perusahaan Prancis telah menggunakan jasa mereka untuk menangani reaksi konsumen muslim. Dia menyebutkan sejumlah firma Prancis saat ini gencar melancarkan kampanye citra perusahaan agar mereka dapat mengurangi dampak penjualan akibat aksi boikot. "Ada beberapa perusahaan Prancis, khususnya di negara-negara Teluk Arab, yang mengimpor produk makanan Prancis, mengutuk penyalahgunaan agama dan cercaan Charlie Hebdo," kata Kareem. 

ARAB NEWS | CHOIRUL

Baca juga:
Jadi Kabareskrim, Budi Waseso Belum Lapor Harta
Ganggu Warga, PKL di Ragunan Ditertibkan
Menteri Susi Minta Anak Buahnya Bikin Twitter
BBM Turun, Tarif Mikrolet di Malang Tak Seragam

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

13 November 2017

Seorang perawat menggendong anak kurang gizi di rumah sakit di Sanaa, Yaman, 28 Juli 2015. Perang di Yaman telah menewaskan lebih dari 3.500 orang. UNICEF mengatakan korban tewas termasuk 365 anak-anak. REUTERS/Khaled Abdullah
Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

Arab Saudi masuk daftar hitam PBB untuk kasus pembunuhan anak-anak di Yaman yang jumlahnya mencapai 683 anak.


Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

25 Oktober 2017

Detik-detik Crane Jatuh di Mekah
Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

Pengadilan Arab Saudi membebaskan Grup Saudi Bin Laden dari kewajiban membayar kompensasi kepada korban crane jatuh di Mekah tahun 2015.


Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

25 Oktober 2017

Arab Saudi Kian Terbuka
Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

Putra mahkota mengatakan Arab Saudi akan mengembalikan agama Islam menjadi moderat dan berpandangan terbuka terhadap semua agama.


Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

6 Oktober 2017

Presiden Rusia Vladimir Putin berbincang dengan Raja Arab Saudi Salman di Kremlin di Moskow, Rusia, 5 Oktober 2017. Empat hari di Rusia, Raja Salman akan membicarakan tentang minyak dan konflik Suriah. REUTERS
Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

Raja Salman dan Putin bersepakat Saudi membeli senjata sistem pertahanan udara S-400 senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40,4 triliun.


Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

4 Oktober 2017

Seorang pendukung gerakan Houthi dan mantan Presiden Ali Abdullah Saleh mengacungkan dua jarinya saat memperingati dua tahun intervensi militer koalisi Saudi di Sanaa, Yaman, 26 Maret 2017. Koalisi Saudi melakukan penyerangan sejak. REUTERS/Khaled Abdulla
Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

Raja Salman akan berkunjung ke Rusia untuk pertama kalinya Kamis depan.


Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

23 Agustus 2017

Kepolisian Arab Saudi menahan seorang bocah yang berjoged di jalanan. theguardian.com
Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

Remaja berusia 14 tahun ditangkap polisi Arab Saudi akibat goyang Macarena di jalan


Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

15 Agustus 2017

Mohammad bin Salman bin Abdulaziz Al Saud. independent.co.uk
Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

Sebuah bocoran email mengungkap bahwa Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammad bin Salman menginginkan negaranya keluar dari perang Yaman.


Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

15 Agustus 2017

Penyanyi Arab Saudi, Abdallah Al Shaharani ditangkap karena melakukan gerakan dabbing di atas panggung. Youtube.com
Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

Abdallah Al Shaharani, penyanyi Arab Saudi ini melakukan gerakan dabbing dalam sebuah festival musik


Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

14 Agustus 2017

Sejumlah petugas pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang melahap kantor Kedubes Arab Saudi di Teheran, Iran, 2 Januari 2016. REUTERS
Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

Arab Saudi minta bantuan Irak memperbaiki hubunganya dengan Iran.


Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

2 Agustus 2017

Wisatawan menikmati air di sebuah pantai di resor Laut Merah, Sharm el-Sheikh, Kairo, 27 Maret 2015. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

Proyek ini dalam rangka mengurangi ketergantungan Arab Saudi akan pendapatan dari penjualan minyak.