Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sri Lanka Usir Intel India karena Campuri Politik  

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Presiden Sri Lanka Mahinda Rajapaksa (berbaju putih) naiki jeep bersama komandan pasukan keamanan saat ia memeriksa barisan kehormatan saat parade Hari Kemenangan di Matara, Kolombo, Sri Lanka (18/5). (AP/Eranga Jayawardena)
Presiden Sri Lanka Mahinda Rajapaksa (berbaju putih) naiki jeep bersama komandan pasukan keamanan saat ia memeriksa barisan kehormatan saat parade Hari Kemenangan di Matara, Kolombo, Sri Lanka (18/5). (AP/Eranga Jayawardena)
Iklan
TEMPO.CO, Kolombo - Pemerintah Sri Lanka mengusir seorang pejabat senior intelijen India dan menuduhnya ikut campur dalam pemilihan nasional yang berlangsung awal Januari ini.

Presiden Sri Lanka, Mahinda Rajapaksa, mengundurkan diri pada 9 Januari setelah kalah dalam pemilihan nasional melawan mantan menteri kabinet dan pesaing utamanya, Maithripala Sirisena. Sirisena memimpin koalisi partai oposisi dan tokoh-tokoh ternama, termasuk beberapa menteri Rajapaksa yang membelot ke oposisi di bulan-bulan menjelang pemilu.

Kekalahan Rajapaksa mengejutkan para pengamat, yang sebelumnya percaya bahwa ia akan menang dengan mudah untuk masa jabatan ketiganya ini. Sejak 2005, ketika pertama kali terpilih sebagai presiden, Rajapaksa memimpin operasi militer habis-habisan terhadap pemberontak Liberation Tigers of Tamil Eelam (LTTE, yang juga dikenal sebagai Macan Tamil). Ia menolak kesepakatan gencatan senjata sebelumnya antara pemerintah dan kelompok separatis itu.

Di bawah kepemimpinannya, militer Sri Lanka mengusir Macan Tamil dari seluruh Provinsi Timur Sri Lanka. Namun, hubungannya dengan India, sekutu tradisional Sri Lanka, memburuk secara drastis di bawah kepemimpinan Rajapaksa. New Delhi khawatir Kolombo memberi ruang besar terhadap pesaing penting India, yaitu Cina.

Akhir tahun lalu, pemerintah India menyampaikan protes setelah Sri Lanka mengizinkan kapal selam Cina berlabuh di sana tanpa terlebih dulu memberi tahu tetangga utaranya itu. Pada 28 Desember 2014, media Sri Lanka menduga wakil peneliti senior di lembaga India di Kolombo diusir dari negara itu karena mendukung kampanye pemilu oposisi dari balik layar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut sumber Sri Lanka, pejabat intelijen India itu yang meyakinkan Sirisena untuk mengundurkan diri dari kabinet Presiden Rajapaksa dan maju menjadi calon presiden. Intelijen India kemudian disebut menjadi tuan rumah pertemuan rahasia Sirisena dan tokoh-tokoh oposisi lainnya, di mana sebuah front persatuan melawan Rajapaksa dibentuk.

New Delhi membantah tuduhan itu, dan mengatakan bahwa pejabat intelijennya diganti karena masa tugas luar negerinya telah habis, bukan lantaran diusir oleh otoritas di Kolombo.

Intelnews.org | Abdul Manan

Berita Lainnya

Tony Abbot Kirim Surat, Apa Reaksi Jokowi?
Karena Cinta, Remaja Ini Siap Nikahi Ayahnya
Snowden: Cina Curi Desain Pesawat F-35  
Pemakaman Tertua di Adelaide Jadi Obyek Wisata
Trauma Charlie Hebdo Mengambang di Atas Paris

   

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sri Lanka Menolak Kunjungan Kapal Selam Cina  

13 Mei 2017

AP/Guang Niu
Sri Lanka Menolak Kunjungan Kapal Selam Cina  

Sri Lanka tidak mungkin memberikan izin perbaikan kapal selam Cina, mengingat kekhawatiran India.


Bunuh dan Culik Jurnalis, 5 Intelijen Sri Lanka Ditangkap

21 Februari 2017

Presiden Sri Lanka, Maithripala Sirisena melakukan penghormatan usai dilantunkan lagu kebangsaan Sri Lanka dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Sri Lanka ke-67 di Kolombo, Sri Lanka, 4 Februari. (AP Photo)
Bunuh dan Culik Jurnalis, 5 Intelijen Sri Lanka Ditangkap

Polisi Sri Lanka menangkap lima anggota intelijen militer yang diduga membunuh editor suratkabar terkemuka negara itu dan jurnalis lainnya.


Unjuk Rasa Tolak Zona Industri Investor Cina di Sri Lanka  

8 Januari 2017

Ilustrasi demo/unjuk rasa. Toulousestreet.com
Unjuk Rasa Tolak Zona Industri Investor Cina di Sri Lanka  

Unjuk rasa protes rencana pemerintah Sri Lanka membangun zona industri para investor Cina di atas lahan warga seluas 6,07 hektar.


WHO Menetapkan Sri Lanka Bebas dari Malaria

5 September 2016

AP/CDC, University of Notre Dame, James Gathany
WHO Menetapkan Sri Lanka Bebas dari Malaria

Sri Lanka jadi negara kedua yang bebas malaria setelah Maladewa di wilayah kerja WHO kawasan Asia Tenggara.


Tanah Longsor di Sri Lanka, 400 Orang Diperkirakan Tewas  

18 Mei 2016

Sejumlah korban mengungsi ke tempat yang lebih aman usai bencana tanah longsor menghantam Kolombo, Sri Lanka, 18 Mei 2016. AP Photo
Tanah Longsor di Sri Lanka, 400 Orang Diperkirakan Tewas  

Hampir 400 orang dikhawatirkan tewas terkubur tanah longsor, yang dipicu hujan lebat selama tiga hari di Sri Lanka.


Batu Safir Bintang Biru Terbesar Dunia Ditemukan di Sri Lanka

6 Januari 2016

Batu Safir biru terbesar di dunia bernama Star of Adam yang ditemukan di  Sri Lanka. Telegraph.co.uk
Batu Safir Bintang Biru Terbesar Dunia Ditemukan di Sri Lanka

Batu safir bintang biru yang ditemukan di sebuah tambang dekat Kota Ratnapura, Sri Lanka, bernilai sekitar US$ 100 juta (Rp 1,3 triliun).


Pemilu Sri Lanka Memanas, 1 Orang Tewas

31 Juli 2015

Polisi Sri Lanka memeriksa lokasi penembakan saat berlangsungnya kampanye pemilu di Kolombo, Sri Lanka, 31 Juli 2015. Ishara S.KODIKARA/AFP/Getty Images
Pemilu Sri Lanka Memanas, 1 Orang Tewas

Tragedi itu adalah tindakan kekerasan politik besar pertama yang terjadi sebelum pemilihan anggota parlemen.


Hormati Paus, Sri Lanka Bebaskan 572 Narapidana

17 Januari 2015

Paus didampingi oleh Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena, saat disambut di Bandaranaike International Airport di Katunayake, 13 Januari 2015. Ini merupakan kunjungan pertama dari paus, sejak negara tersebut dilanda perang saudara pada tahun 2009. Ishara S.KODIKARA/Getty Images
Hormati Paus, Sri Lanka Bebaskan 572 Narapidana

572 narapidana yang ditangkap karena pelanggaran ringan.


Intoleransi Memanas, Paus Fransiskus ke Sri Lanka

13 Januari 2015

Paus Fransiskus. REUTERS/Alessandro Bianchi
Intoleransi Memanas, Paus Fransiskus ke Sri Lanka

Paus dijadwalkan mengadakan pertemuan dengan umat lintas agama, termasuk perwakilan umat Budha yang moderat.


Longsor Sri Lanka, 100 Orang Diduga Tewas  

30 Oktober 2014

Petugas penyelamat menggunakan alat berat untuk mencari korban longsor diantara puing bangunan di Fuquan, Provinsi Guizhou (28/8). Setidaknya 7 orang tewas dan 20 orang dinyatakan hilang. STR/AFP/Getty Images
Longsor Sri Lanka, 100 Orang Diduga Tewas  

Pencarian sempat terhenti karena cuaca buruk.