TEMPO.CO, Paris - Jaksa Prancis menduga empat pria memberikan dukungan terhadap seorang pelaku penyerangan terhadap tabloid Charlie Hebdo. Empat orang itu berusia 22 tahun, 25 tahun, 26 tahun, dan 28 tahun. Mereka di antara 12 orang yang ditahan polisi dalam drama penyergapan pada Jumat, 16 Januari 2015, sepekan setelah kelompok mujahid melakukan penyerangan dan menyebabkan 17 orang tewas di sekitar Paris.
Pada aksi penggerebekan tersebut, aparat keamanan menahan tiga perempuan, tapi mereka kemudian dilepas pada Sabtu, 17 Januari 2015. "Adapun lima orang lainnya dibebaskan pada Selasa malam, 20 Januari 2015, waktu setempat," kata jaksa di Paris.
Sedangkan empat orang yang tersisa, kata jaksa, akan dihadapkan ke meja hijau pada Selasa, 20 Januari 2015. Mereka diduga memberikan dukungan logistik terhadap seorang pelaku serangan Paris, Amedy Coulibaly.
Coulibaly menyandera pegawai supermarket halal di timur Paris pada 9 Januari 2015 dalam sebuah penyerbuan bersenjata yang menyebabkan empat orang tewas. Dia juga diduga menembak mati seorang polisi wanita beberapa hari sebelumnya di selatan Paris. Dia mengaku aksi tersebut dilakukan bersama Cherif dan Said Kouachi, dua bersaudara yang melakukan serangan di Paris pada 7 Januari 2015 terhadap tabloid mingguan Charlie Hebdo yang mengakibatkan 12 orang tewas.
Serangan mematikan di Paris ini menimbulkan kejutan mendalam bagi semua warga Prancis. Setelah penyerbuan tersebut, jutaan warga Prancis turun ke jalan guna menunjukkan keprihatinan dan kesedihan atas peristiwa tersebut.
AL ARABIYA | CHOIRUL
Baca juga:
Jadi Kabareskrim, Budi Waseso Belum Lapor Harta
Ganggu Warga, PKL di Ragunan Ditertibkan
Menteri Susi Minta Anak Buahnya Bikin Twitter
BBM Turun, Tarif Mikrolet di Malang Tak Seragam