TEMPO.CO, Sanaa - Pemberontak Houthi dan pasukan pengamanan presiden Yaman sepakat gencatan senjata setelah mereka adu nyalak api pada Senin dini hari, 19 Januari 2015, waktu setempat, di Ibu Kota Sanaa.
"Seorang pemimpin Houthi membenarkan bahwa pertempuran telah berhenti di sekitar kediaman Presiden Abd-Rabbu Mansour," tulis kantor berita Reuters.
Baca Juga:
Sesaat setelah terjadi gencatan senjata, Reuters menulis, konvoi perdana menteri Yaman dihujan tembakans enjata berat dari pasukan Houthi usai bertemu dengan Presiden Hadi dan seoran tokoh Houthi. "Perdana Menteri tidak cedera."
Hadi mengatakan, dia akan bertemu dengan sejumlah penasehatnya termasuk para pemimpin Houthi untuk membicarakan masalah politik dan konstisusi.
Saluran televisi Arabiya News dalam laporannya memperlihatkan adu tembak antara pasukan Houthi melawan pengawal presiden berlangsung di sudut-sudut kota pada Senin pagi, 19 Januari 2015, waktu setempat di dekat kediaman presiden. "Para pemberontak juga menggeruduk rumah-rumah yang berdekatan dengan kediaman presiden," lapor Al Arabiya News Channel.
Bentrok antara pasukan keamanan presiden dengan pemberontak Houthi berlangsung setelah para pemimpin dari provinsi di selatan Yaman, Sabtu 17 Januari 2015, mengultimatum Houthi agar segera membebaskan kepala staf presiden, Ahmed Awad bin Mubarak, dalam waktu 24 jam. Mubarak yang diculik pada Sabtu, 17 Januari 2015, oleh kaum Syiah Houthi, berasal dari sebelah selatan Provinsi Shabwa.
AL ARABIYA | CHOIRUL