TEMPO.CO, New York - Stasiun televisi yang berbasis di Amerika Serikat, Fox News, meminta maaf atas kesalahan pernyataan mereka mengenai umat Islam. Pernyataan itu membuat Perdana Menteri Inggris David Cameron dan semua stasiun televisi Prancis ikut mengkritik Fox News. (Baca: Pekerjakan Imigran Ilegal, Menteri Inggris Mundur.)
"Pekan lalu, kami mengudarakan pernyataan salah yang perlu disesali mengenai populasi Islam di Eropa, terutama Inggris dan Prancis," kata penyiar berita Julie Banderas.
Penyebab permintaan maaf itu adalah pernyataan komentator terorisme di Fox News, Steve Emerson, yang berbunyi, terdapat lingkungan dan kota tertentu yang dipenuhi penduduk muslim dengan jumlah besar, sehingga polisi pun tidak bisa memasukinya. Emerson juga mengatakan, di tempat-tempat seperti itu pula, terdapat "polisi syariat" yang memukul dan melukai siapa pun yang berpakaian tidak sesuai dengan syariat.
Pernyataan itu membuat Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan Emerson "sangat bodoh" dan sejumlah televisi Prancis melayangkan surat elektronik kepada Fox News, menyerukan stasiun TV yang berpusat di New York City itu segera meminta maaf. (Baca: Tiga Bandara New York Dibuka Kembali.)
WINONA AMANDA | MEDIAITE
Terpopuler
Terpicu Charlie Hebdo, Sutradara Prancis Mualaf
Bocah Ini Memprotes Tuhan di Depan Paus Fransiskus
Jokowi Tak Mempan Dilobi Raja dan PM Belanda
Video Polisi Mirip Norman Kamaru Heboh di YouTube
Intel Cina Curi Desain Pesawat Tempur F-35