Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Enam Menteri Kabinet Arroyo Mengundurkan Diri

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Manila:Enam menteri pada kabinet pemerintahan Presiden Gloria Arroyo mengundurkan diri, Jumat (8/7). Mereka antara lain Menteri Keuangan Cesar Purisima dan Menteri Anggaran Emilia Boncodin. Mereka juga mendesak Arroyo meletakkan jabatannya dan menyerahkannya ke Wakil Presiden Noli Di Castro untuk mengakhiri krisis politik di negeri itu. Anggota kabinet lainnya yang mundur adalah Menteri Perdagangan Juan Santos, Menteri Pendidikan Florencio Abad, Menteri Kesejahteraan Sosial Corazon Soliman, dan Menteri bidang Reformasi Agraria Rene Villa. Jika Presiden tetap bertahan pada posisinya di tengah ketidakpercayaan rakyat, dan gayanya dalam mengambil keputusan, maka kondisi perekonomian nasional akan kian memburuk, begitu pernyataan tertulis mereka. Situasi politik yang rapuh akan menggerogoti kehidupan politik kita. Kemarin, Presiden Arroyo memang meminta para menterinya untuk mengundurkan diri. Selanjutnya, ia akan membentuk kabinet baru dengan fondasi reformasi. Saya minta anggota kabinet untuk mengundurkan diri dalam rangka member kebebasan bagi pemerintah untuk mengorganisisasikan dirinya, ujar Arroyo. Ia menjamin, kabinet yang baru nanti akan diberi kebebasan sepenuhny adalam mengelola pemerintahan. Sebaliknya, ia sebagai presiden akan memusatkan perhatian pada perubahan-perubahan fundamental yang diperlukan. AFP
Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cerita Presiden Filipina Joseph Estrada Diganti Gloria Macapagal Arroyo di 2011

20 Januari 2022

Gloria Macapagal Arroyo. REUTERS/Cheryl Ravelo
Cerita Presiden Filipina Joseph Estrada Diganti Gloria Macapagal Arroyo di 2011

Pada 1998 Joseph Estrada menjadi Presiden Filipina melalui pilpres. Namun Oktober 2000 dokumen skandal korupsinya beredar, yang beruung pemakzulannya.


Presiden Arroyo Terancam Dimakzulkan

24 November 2008

Presiden Arroyo Terancam Dimakzulkan

Arroyo dituduh telah menyetujui kontrak pembangunan jaringan telekomunikasi nasional yang kontroversial lewat sebuah pertemuan rahasia di Cina.


Bukti Korupsi Arroyo Diserahkan ke Senat

18 Februari 2008

Bukti Korupsi Arroyo Diserahkan ke Senat

Seorang bekas konsultan pemerintah menyerahkan uang senilai Rp 115 juta, yang dipakai untuk menyuapnya agar tak membocorkan dugaan korupsi dalam rencana pembangunan jaringan pita lebar (broadband) nasional.


Arroyo Didemo, Manila Tegang

15 Februari 2008

Arroyo Didemo, Manila Tegang

Massa demonstran melemparkan tomat ke wajah Presiden Arroyo dan suaminya yang dituding melakukan korupsi.


Arroyo Diduga Suap Anggota Parlemen

17 Oktober 2007

Arroyo Diduga Suap Anggota Parlemen

Ajudan Istana Malacanang membagi-bagikan uang 500 ribu peso atau sekitar Rp 100 juta untuk setiap gubernur dan anggota parlemen.


Filipina Masih Memburu Dulmatin

27 Januari 2007

Filipina Masih Memburu Dulmatin

Sebelumnya tersiar kabar bahwa Dulmatin terluka dalam serbuan militer Filipina ke markas Abu Sayyaf di Sulu, pekan lalu


Arroyo Lolos Lagi dari Pemakzulan

24 Agustus 2006

Arroyo Lolos Lagi dari Pemakzulan

Kongres Filipina hari ini menolak upaya kedua untuk memakzulkan Presiden Gloria Macapagal Arroyo atas dugaan pelanggaran aturan dalam pemilihan umum 2004.


Filipina Siaga Menghadapi Kemungkinan Kudeta

12 September 2005

Filipina Siaga Menghadapi Kemungkinan Kudeta

Militer Filipina dalam keadaan siaga satu menyusul keberangkatan Presiden Gloria Macapagal Arroyo ke New York menghadiri sidang Majelis Umum PBB.


Filipina Bentuk Tim Pengawas Hemat Energi

25 Agustus 2005

Filipina Bentuk Tim Pengawas Hemat Energi

Presiden Gloria Arroyo hari ini mencanangkan gerakan hemat energi di kalangan pemerintah. Jika ingin mendapatkan dukungan dari kalangan swasta dan masyarakat luas, kita harus memperlihatkannya telebih dulu, kata Arroyo.


Pemakzulan Arroyo Gagal di Parlemen

3 Agustus 2005

Pemakzulan Arroyo Gagal di Parlemen

Kalangan oposisi hanya sanggup mengumpulkan 42 tanda tangan dari 236 anggota parlemen.