Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pendiri Charlie Hebdo Salahkan Redaktur yang Tewas  

image-gnews
Stephane Charbonnier editor dari majalah Charlie Hebdo, 7 Januari 2015. Spiengle.de
Stephane Charbonnier editor dari majalah Charlie Hebdo, 7 Januari 2015. Spiengle.de
Iklan

TEMPO.COParis - Henri Roussel, 80 tahun, salah satu pendiri majalah Charlie Hebdo, menyebut para redaktur sebagai penyebab serangan maut yang menewaskan 12 orang beberapa hari lalu. Dalam tulisannya di majalah berhaluan kiri Prancis, Nouvel Obs,Henri menyalahkan Pemimpin Redaksi Charlie Hebdo, Stéphane Charbonnier atau Charb, yang tewas dalam peristiwa itu karena telah memaksa timnya menerbitkan kartun yang provokatif. 

Dikutip dari Telegraph, Henri yang menggunakan nama pena Delfeil de Ton di Nouvel Obsmengatakan Charb adalah teman yang baik. “Tapi dia juga sangat keras kepala,” katanya, dikutip pada Jumat, 16 Januari 2015. “Saya tidak mengerti kenapa dia merasa perlu membawa anak buahnya melakukan kesalahan yang sama.” (Baca: Charlie Hebdo Cover Nabi Muhammad Laris Terjual.)

Henri ingat, pada 2011, kantor Charlie Hebdo dibakar setelah menerbitkan kartun Muhammad. Seharusnya, kata dia, awak redaksi Charlie Hebdo tidak menggambar Muhammad. Tapi Charb mengulanginya lagi pada September 2012. 

Henri kemudian menulis, “Kami (tim Charlie Hebdo) terlalu bodoh dengan mengambil risiko itu. Kami pikir kami kebal. Tapi setelah bertahun-tahun melakukan provokasi, tibalah saatnya provokasi itu berbalik kepada kami.” (Baca: SBY: Karikatur Charlie Hebdo Picu Kemarahan Muslim.)
 
Tulisan Henri itu memicu kemarahan Richard Malka, pengacara yang telah bekerja untuk Charlie Hebdo selama 22 tahun. Dalam pesannya kepada Mathieu Pigasse, salah satu pemilikNouvel Obs, Malka mengatakan Charb bahkan belum dimakamkan, "Dan media Anda menerbitkan tulisan yang sangat beracun tentang dia.”

Salah satu redaktur di Nouvel Obs berkilah dengan mengatakan pihaknya menerbitkan tulisan Henri itu dengan dasar kebebasan berekspresi. Tim redaksi juga beralasan, Henri merupakan salah satu pendiri Charlie Hebdo yang opininya layak disiarkan, meskipun menyakitkan. (Baca: Debat Charlie Hebdo di Redaksi Al Jazeera Bocor.)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Henri memang dikenal kerap mengkritik majalah yang dia dirikan pada 1970 itu. Dia menuduh tim redaksi yang dipimpin Charb telah mengubah Charlie Hebdo menjadi organisasi zionis dan mengidap Islamofobia. Henri sendiri enggan menanggapi polemik yang timbul akibat tulisannya. “Saya enggan berkomentar.”

PRAGA UTAMA 

Berita Terpopuler
Megawati Pertanyakan Status Tersangka Budi Gunawan  
Jokowi Akan Turunkan BBM, Jadi Rp 6.500 per Liter  
Sodorkan BG, Kompolnas 'Disalahkan' Menteri Yuddy  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Pelajar Prancis Diadili, Dituduh Terlibat dalam Serangan pada Guru yang Tunjukkan Kartun Nabi

27 November 2023

Ratusan orang mengikuti pawai untuk menghormati Samuel Paty, di jalanan pinggiran kota Paris di Conflans-Sainte-Honorine, Prancis, Selasa, 20 Oktober 2020. Penggunaan karikatur yang pernah diterbitkan oleh majalah satir Charlie Hebdo tersebut diprotes oleh para wali murid beragama Islam, yang akhirnya diperbincangkan di sejumlah komunitas Muslim di Paris, dan berbuntut aksi mengerikan terhadap guru itu.  REUTERS/Lucien Libert
6 Pelajar Prancis Diadili, Dituduh Terlibat dalam Serangan pada Guru yang Tunjukkan Kartun Nabi

Enam pelajar Prancis diadili dengan tuduhan terlibat dalam serangan yang menewaskan guru Samuel Paty, yang menunjukkan kartun Nabi di kelas.


Charlie Hebdo Rilis Gambar Erdogan Tersetrum di Bak Mandi, Pejabat Turki Murka

20 Mei 2023

Sampul majalah satir Prancis, Charlie Hebdo ya g menampilkan karikatur Erdogan tewas tersetrum di bak mandi. Charlie Hebdo
Charlie Hebdo Rilis Gambar Erdogan Tersetrum di Bak Mandi, Pejabat Turki Murka

Charlie Hebdo meriilis kartun Erdogan menjelang pemilu Turki putaran kedua. Gambar tersebut memicu kemarahan pejabat Turki.


Microsoft Tuding Iran Retas Majalah Satir Prancis Charlie Hebdo

5 Februari 2023

Layar ponsel menunjukkan aplikasi majalah Charlie Hebdo di Paris, 1 September 2020. Karikatur nabi Muhammad tersebut menjadi motif penyerangan bersenjata ke kantor majalah tersebut pada awal tahun 2015. REUTERS/Hans-Lucas
Microsoft Tuding Iran Retas Majalah Satir Prancis Charlie Hebdo

Microsoft menuding tim peretas yang didukung pemerintah Iran mencuri dan membocorkan data pelanggan pribadi milik majalah satir Prancis, Charlie Hebdo


Kartun Khameini di Charlie Hebdo, Iran: Kami Tak Biarkan Prancis Lampaui Batas

5 Januari 2023

Halaman depan Charlie Hebdo terlihat di kios surat kabar di Paris pada hari pembukaan persidangan serangan pria bersenjata di kantor tersebut, di Paris, Prancis, 2 September 2020. Sidang berlangsung dari 2 September hingga 10 November. REUTERS/Christian Hartmann
Kartun Khameini di Charlie Hebdo, Iran: Kami Tak Biarkan Prancis Lampaui Batas

Iran mengecam keras kartun Ayatollah Ali Khamenei yang diterbtikan oleh majalah satire Charlie Hebdo di Prancis.


Charlie Hebdo Kartunkan Pemimpin Iran Ali Khamenei, Dubes Prancis Dipanggil

5 Januari 2023

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyampaikan pidato yang disiarkan televisi pada Tahun Baru Iran, di Teheran, Iran 20 Maret 2020. [Situs web resmi Khamenei / Handout via REUTERS]
Charlie Hebdo Kartunkan Pemimpin Iran Ali Khamenei, Dubes Prancis Dipanggil

Iran memanggil utusan Prancis di Teheran untuk memprotes kartun "menghina" Ali Khamenei di majalah satir Prancis Charlie Hebdo.


Putin: Menghina Nabi Muhammad Pelanggaran Beragama, Bukan Kebebasan Berekspresi

25 Desember 2021

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan anggota Dewan Keamanan melalui tautan video di kediamannya di luar Moskow, Rusia, 11 Oktober 2021. [Sputnik/Evgeniy Paulin/Kremlin via REUTERS]
Putin: Menghina Nabi Muhammad Pelanggaran Beragama, Bukan Kebebasan Berekspresi

Putin angkat suara tentang penghinaan terhadap Nabi Muhammad. Bukan kebebasan berekspresi, menghina Nabi Muhammad adalah pelanggaran beragama.


Ada Apa dengan Lionel Messi, PSG dan Taliban?

19 Agustus 2021

Lionel Messi saat berlatih di PSG. REUTERS/Pascal Rossignol
Ada Apa dengan Lionel Messi, PSG dan Taliban?

Media Prancis Charlie Hebdo mengeluarkan karikatur perempuan menggunakan burkak dengan nomor 30 yang akan digunakan Lionel Messi di PSG.


Standar Ganda Macron Antara Poster Satire Adolf Hitler dan Kartun Nabi Muhammad

1 Agustus 2021

Presiden Prancis Emmanuel Macron menggugat pembuat poster yang menggambarkan dirinya sebagai Adolf Hitler sebagai bagian dari kampanye menentang vaksinasi wajib virus corona, di samping slogan
Standar Ganda Macron Antara Poster Satire Adolf Hitler dan Kartun Nabi Muhammad

Michel-Ange Flori, pengusaha yang memasang reklame satire gambar Macron bergaya Adolf Hitler, membandingkan kasusnya dengan kasus kartun Nabi Muhammad


PM Pakistan Ajak Negara Muslim Tuntut Negara Barat Kriminalisasi Penistaan Agama

20 April 2021

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan berbicara selama konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad (tidak difoto) di Putrajaya, Malaysia, 4 Februari 2020. [REUTERS / Lim Huey Teng / File Foto]
PM Pakistan Ajak Negara Muslim Tuntut Negara Barat Kriminalisasi Penistaan Agama

PM Pakistan Imran Khan menyerukan negara-negara Muslim bekerja sama untuk memastikan pemerintah Barat mengkriminalisasi penistaan terhadap Islam.


Dapat Ancaman dari Kelompok Radikal, Prancis Imbau Warganya Tinggalkan Pakistan

16 April 2021

Para pendukung partai politik Islam Tehreek-e-Labaik Pakistan (TLP) berlindung di tengah jet air selama protes terhadap penangkapan pemimpin mereka di Lahore, Pakistan 13 April 2021. [REUTERS / Stringer]
Dapat Ancaman dari Kelompok Radikal, Prancis Imbau Warganya Tinggalkan Pakistan

Massa kelompok Islam radikal Pakistan bentrok dengan polisi untuk memprotes penangkapan pemimpin mereka yang menuntut dubes Prancis diusir.