TEMPO.CO, Paris - Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman akan mewakili Israel dalam demonstrasi massa pada Ahad, 11 Januari 2015, di Paris. Menurut juru bicara Lieberman, Sabtu, 10 Januari 2015, dia hadir untuk menghormati 17 orang yang tewas selama tiga hari serangan kelompok garis keras Islam. Empat korban tewas dalam serangan di sebuah supermarket milik pengusaha Yahudi di Prancis.
"Menteri Luar Negeri Avigdor Lieberman akan berangkat besok ke Prancis. Ia akan mewakili Israel di Paris dalam demonstrasi solidaritas yang dilakukan atas serangan terakhir," kata sang juru bicara, Tzachi Moshe, dalam suatu pernyataan.
Sementara itu, menurut siaran pers yang dilansir Forbes, kantor pers Gedung Putih menegaskan bahwa Presiden Barack Obama tidak akan pergi ke Prancis untuk menghadiri demonstrasi itu.
Dalam pernyataan sebelumnya, Presiden Obama mengatakan, "Dan saya pikir penting bagi kami untuk memahami, Prancis adalah sekutu tertua kami. Saya ingin orang-orang Prancis mengetahui bahwa Amerika Serikat berdiri bersamamu hari ini, besok." Namun ia tidak akan berdiri bersama Prancis pada acara Ahad ini.
Demonstrasi telah marak sejak Sabtu lalu. "Tidak untuk terorisme," kata ratusan ribu orang yang turun ke jalan kemarin di kota-kota besar utama Prancis, seusai penembakan di majalah satiris Charlie Hebdo dan penyanderaan di pasar swalayan Yahudi.
Di dalam satu taklimat, Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve mengatakan 700.000 pemrotes ikut dalam berbagai pawai pada Sabtu lalu di Toulouse, Lille, Marseille, Lyon, Grenoble, dan Clermont-Ferrand.
Di Toulouse, tempat seorang bersenjata menewaskan tujuh orang, termasuk tiga anak kecil, pada 2012, warga tidak menunggu sampai pawai nasional digelar pada Ahad untuk mengutuk aksi teror dan rasisme.
Menurut data polisi, 120.000 orang berarak di jalan-jalan di kota di Prancis selatan tersebut.
Di Nantes, pawai menarik 70.000 pengunjuk rasa, yang menyampaikan keinginan untuk "Hidup bersama, bebas, setara, dan dalam solidaritas", demikian laporan Xinhua.
"Sebanyak 30.000 orang turun ke jalan di Nive, sementara orang dalam jumlah yang sama berpawai di Marseille dan 40.000 orang lain berunjuk-rasa di Lille, Prancis utara," demikian lapioran media setempat.
Pawai besar-besaran di Prancis itu terjadi setelah 17 orang tewas dalam tiga hari belakangan akibat kekerasan yang diawali dengan penembakan pada Rabu lalu di markas majalah Charlie Hebdo--yang dikenal karena menyiarkan kartun yang mengolok-olok politikus dan pemimpin agama.
ANTARA
Berita Terpopuler
Gaya Hidup Budi Gunawan Jadi Perhatian
Kantor VoA di Jakarta Diteror Bom
Kapal Baruna Tangkap Ping Diduga Sinyal Black Box