TEMPO.CO, Dublin - Ulama radikal Islam berkantor di Inggris, Anjem Choudary, mengatakan Irlandia menjadi target berikutnya bagi kelompok milisi al-Qaeda. Alasannya, Irlandia dianggap mendukung aksi terorisme Amerika dengan mengizinkan pesawat-pesawat milik Amerika mengisi bahan bakar di bandara Shannon Airport di Co Clare.
Di acara Neil Prendeville Show yang disiarkan Radio FM Cork's Red, Anjem menyakini Irlandia telah membantu aksi terorisme untuk membunuh orang-orang di negara-negara muslim. (Baca:Teror di Paris, Al-Qaeda Klaim Bertanggung Jawab). Irlandia tidak lagi dipandang sebagai negara netral oleh kelompok muslim yang memerangi kebijakan luar negeri Amerika.
"Anda mengizinkan orang-orang Amerika itu, jagal terbesar di dunia, berhenti di bandara Shannon untuk mengisi bahan bakar dan pergi membunuh orang-orang di negara-negara muslim. Jika Anda percaya orang Amerika adalah teroris, pemerintah Irlandia telah bersekongkol dengan mereka," kata Anjem seperti dilansir Irish Central , Sabtu, 10 Januari 2015. (Baca:Reaksi Media Timur Tengah Terhadap Teror di Paris)
Mengenai penembakan di kantor redaksi majalah satir Prancis, Charlie Hebdo, menurut Anjem kesalahan itu ada pada para korban karena telah memprovokasi masyarakat Muslim dan menghina Nabi Muhammad. "Menurut saya dimana ada aksi disitu ada reaksi, dan dalam pengadilan shariah semua itu diperhitungkan," ujarnya.
IRISHCENTRAL.COM | MARIA RITA
VIDEO TERKAIT:
Baca juga:
Ahmad Dhani Berkicau Air Asia dan Takhayul
Isi Ancaman Bom ke VoA Indonesia
Apa Motivasi Ancaman Bom ke VoA Indonesia?
Tragedi Air Asia, Ekor Pesawat Diangkut ke Jakarta