TEMPO.CO, Jakarta - Biro Investigasi Federal (FBI) dan Departemen Kehakiman Amerika Serikat merekomendasikan pemidanaan mantan bos Badan Intelijen Amerika (CIA), David Petraeus. Dia dituduh membocorkan informasi rahasia kepada kekasihnya, seorang perwira Pasukan Cadangan Angkatan Darat.
Seperti diberitakan New York Times dan dikutip Daily Mail, Jumat, 9 Januari 2015, perempuan tersebut belakangan disebut-sebut sebagai selingkuhan sang mantan komandan.
Departemen Kehakiman saat ini berfokus pada investigasi atas kemungkinan Petraeus memberikan akses e-mail CIA kepada wanita selingkuhannya yang bernama Paula Broadwell itu. "Dugaan lain, Paula yang juga menulis biografi Petraeus juga mendapatkan beberapa informasi rahasia," demikian laporan Daily Mail. Namun Petraeus secara konsisten membantah tudingan yang dialamatkan kepadanya.
Petraeus merupakan jenderal bintang empat yang pernah menjabat komandan pasukan Amerika di Irak dan Afganistan. Sosoknya dianggap berjasa menghindarkan Irak dari perang saudara. Bahkan Presiden Barack Obama mempercayainya sebagai pemimpin pasukan Amerika Serikat di Afganistan sebelum dipindah ke CIA pada 2011. Dia mengundurkan diri dari CIA pada 2012 ketika perselingkuhannya terungkap.
Pada Mei 2013, Broadwell akhirnya mengeluarkan permintaan maaf untuk pertama kalinya atas tuduhan perselingkuhannya. "Saya menyesal telah merugikan keluarga orang lain," katanya saat itu.
Broadwell bertemu dengan Petraeus saat masih menjadi mahasiswa pascasarjana di Harvard University. Wanita itu menulis disertasi tentang kisah hidup sang komandan. Bahkan dia kemudian menulis biografi yang berjudul All In: The Education of General David Petraeus. Sejak saat itulah dia sering menghabiskan sebagian besar waktu dengan Petraeus.
Dalam sebuah pernyataan setelah terjadinya skandal itu, Petraeus mengatakan sangat senang bisa bekerja sama dengan wanita tersebut.
FAIZ NASHRILLAH | DAILY MAIL
Baca juga:
Wali Kota Sebut Iklan Indosat Melecehkan Bekasi
Calon Kapolri Budi Gunawan, Ruhut: Ujungnya Selfie
Kejaksaan Sita Toko Milik Tersangka Udar Pristono
Peringkat Kredit Rusia Diturunkan