TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pelaku penembakan sejumlah editor majalah Charlie Hebdo, Cherif Kouachi, 32 tahun, diketahui pernah menjalani 'cuci otak'. Informasi ini terungkap dari pengakuan Magalie Ferre, seorang wanita yang sedang menjadikan Kouachi sebagai objek film dokumenternya.
Kepada NBC News, Ferre menceritakan sebenarnya Kouachi adalah seorang lelaki asli Prancis yang biasa-biasa saja. Kouachi juga tipe orang yang tak pernah tertarik berdiskusi tentang agama. Sampai kemudian Kouachi berkenalan dengan Farid Benyettou sekitar sepuluh tahun lalu. Benyettou, yang saat itu diperkirakan berusia 26 tahun, bekerja sebagai petugas kebersihan yang juga penceramah.
Pada 2005, Beneyettou dan Kouachi pernah dipenjara karena berusaha meninggalkan Prancis, menuju Suriah melalui Irak. Menurut Ferre, enam bulan setelah dekat dengan Benyettou, Kouachi banyak berubah. "Perubahannya sangat cepat," kata Ferre seperti dilansir NBC News, Jumat 9 Januari 2015.
Kepada Ferre, Kouachi mengaku terkejut ketika melihat gambar bagaimana pasukan Amerika Serikat melecehkan tahanan di penjara Abu Ghraib, Irak. "Dia bilang ingin membantu saudara-saudaranya," tutur Ferre menirukan ucapan Kouachi.
Selama di dalam penjara, Benyettou, menyatakan Kouachi bisa menemukan 'identitasnya' kembali. "Kamu bisa belajar bahasa Arab dari Quran," kata Benyettou kepada Kouachi seperti ditirukan Ferre. "Perlahan-lahan, Benyettou mengatakan kepadanya untuk berjuang demi saudara-saudaranya."
Sejak Kouachi dipenjara, Ferre tidak bisa menemuinya. Walhasil, film Ferre dibuat dengan cara memuat keterangan dari mereka yang pernah mengenal Kouachi. "Tidak ada yang bisa membayangkan bahwa pria muda ini akan mampu membunuh orang," ujar Ferre.
RINI K | CORA AMYRA UQIYANUS | NBC NEWS | MSNBC
Topik terhangat:
AirAsia | Khutbah Jumat | Charlie Hebdo | Menteri Jonan | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Interupsi Khotbah Jumat, FPI: Itu Kurang Beradab
Heboh, Dosen IAIN Ajak Mahasiswa Belajar di Gereja
Soal Charlie Hebdo, Ini Kata Penulis Ayat Setan
'PNS Seksi' di Kota Bekasi Ditegur