TEMPO.CO, Paris - Para editor dan staf majalah satire Charlie Hebdo bersumpah untuk tetap menerbitkan edisi terbarunya minggu depan sekalipun baru saja terjadi penembakan terhadap kantor majalah mingguan itu pada Rabu pagi, 7 Januari 2015.
Malah, majalah Charlie Hebdo akan menerbitkan satu juta eksemplar, sebelumnya 50 ribu eksemplar setiap pekan. (Baca: 4 Kartunis Nyentrik Korban Serangan Charlie Hebdo)
Patrick Pelloux, seorang kontributor majalah Charlie Hebdo, mengatakan rekan-rekannya yang tewas akibat serangan senjata itu tidak akan meninggal sia-sia.
Dalam aksi teror yang dilakukan dua penembak warga Prancis, yang sebelumnya imigran asal Aljazair, sebanyak 12 orang tewas. Sembilan di antara yang tewas itu adalah staf Charlie Hebdo. (Baca: Muslim Ini Tewas Akibat Serangan ke Charlie Hebdo)
Sejumlah perusahaan media, seperti radio, televisi, dan surat kabar, berdiskusi di kantor Kementerian Budaya Prancis untuk membahas penerbitan Charlie Hebdo.
Pembaca Charlie Hebdo, majalah sebanyak delapan halaman ini, berkisar 30 ribu orang dan beroplah 50 ribu eksemplar per minggu. (Baca: Kartunkan Muhammad, Charlie Hebdo Dikritik Obama)
BBC | MARIA RITA
Baca juga:
Indonesia Terbitkan SUN Senilai Rp 40 Triliun
Surveyor Temukan Obyek Mirip Sayap Air Asia
Mourinho Terancam Denda FA
Kisah Penyelam Belut pada Pencarian Air Asia