TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 10 ribu warga Eropa turun ke jalan sesaat setelah kabar penyerangan kantor majalah Charlie Hebdo tersiar. Majalah mingguan yang sering memuat gambar satire itu diserang dua orang yang diduga menganut asas Islam fundamentalis.
Dengan menggunakan senjata Kalashnikov, mereka menembaki sejumlah orang yang sedang menggelar sidang redaksi di kantor Charlie Hebdo. Akibat serangan membabi buta ini, 12 orang tewas, termasuk Pemimpin Redaksi Charlie Hebdo Stéphane Charbonnier dan empat kartunis majalah itu. (Baca: Profil Charlie Hebdo yang Diserang di Prancis)
Mengutip Dailymail, Rabu, 7 Januari 2015, aksi 10 ribu warga Eropa itu merupakan bentuk duka dan solidaritas atas penyerangan kantor Charlie Hebdo. Warga Paris berkumpul di Place de la Republique, yang jaraknya tak sampai 1 kilometer dari kantor majalah tersebut. (Baca: Charlie Hebdo Diserang, Pena dan Rokok Bicara)
Mereka membawa papan bertuliskan kalimat dalam bahasa Perancis, yakni “Je Suis Charlie”, yang berarti “Saya adalah Charlie”. Ada pula papan besar alfabet yang disusun dan membentuk “NOT AFRAID”, yang menunjukkan warga Prancis tidak merasa takut hanya karena kejadian tersebut. (Baca: Soal Charlie Hebdo, Ini Kata Penulis Ayat Setan)
Warga juga mengelilingi bulatan yang dibuat dengan lilin dan pena di Place de la Republique. Warga daerah Prancis lainnya, seperti Marseille, Nice dan Rennes, juga turut turun ke jalan untuk menunjukkan simpati mereka. (Baca: 4 Kartunis Nyentrik Korban Serangan Charlie Hebdo)
Warga negara Eropa lainnya juga menggelar aksi solidaritas, seperti di London, Spanyol, Belgia, Jerman, dan Swiss. Di London, ribuan orang memenuhi Trafalgar Square. Mereka mengangkat pena, pensil, dan buku tulis sebagai tanda dukungan kepada para jurnalis, kartunis, dan polisi yang menjadi korban. (Baca: Muslim Ini Tewas Akibat Serangan ke Charlie Hebdo)
Di Madrid, Berlin, dan Barcelona, warga berkumpul dengan mengangkat pena tanda simpati. Warga Swedia menyalakan lilin di depan kantor Kedutaan Besar Prancis. Sedangkan di Jenewa, warga Swiss menyalakan lilin di jalan dengan beberapa kartu bertuliskan "Je Suis Charlie". (Baca juga: Kartunkan Muhammad, Charlie Hebdo Dikritik Obama)
CININTYA SYAKYAKIRTI | DAILYMAIL
Topik terhangat:
AirAsia | Banjir | Natal dan Tahun Baru | ISIS | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Ekor Air Asia Ditemukan di Dasar Laut
Kutipan Utuh Fatwa Boleh Interupsi Khotbah Ngawur
Menteri Jonan: Kenapa Saya Harus Tunduk Singapura?