TEMPO.CO, Paris - Kepolisian Prancis telah mengidentifikasi penyerang kantor majalah Charlie Hebdo, yang menewaskan 12 orang, pada Rabu, 7 Januari 2015. Mereka adalah Said Kouachi, 34 tahun, dan Cherif Kouachi, 32 tahun. Keduanya diketahui bersembunyi bersama Hamyd Mourad, 18 tahun. (Baca: Penyerang Majalah Anti-ISIS Sebut Nabi)
Dikutip dari ABC News pada Kamis, 8 Januari 2014, Pasukan Antiteror Prancis melacak mereka saat bersembunyi di Reims, kota di timur laut Paris, atau dua jam perjalanan dari lokasi kejadian. Pejabat kontra-terorisme Amerika Serikat yang turut menyelidiki kasus ini mengatakan dua orang sudah ditangkap dan seorang tewas dalam penggerebekan pada Rabu malam.
Seorang pejabat mengatakan Cherif adalah bagian dari jaringan teroris Yaman. Bahkan, pada Januari 2005, Cherif dan beberapa orang lain ditangkap di Paris karena berniat terbang ke Irak melalui Suriah. (Baca: Penyerang Majalah Anti-ISIS Tewas)
Cherif, kata pejabat tadi, adalah pentolan teroris yang bertugas memimpin operasi penyelundupan relawan ke Irak untuk ikut melawan pasukan Amerika. Pada 2008, Cherif dihukum penjara 18 bulan dengan tuduhan terorisme dan membantu Irak.
Dalam penyerangan kali ini, 12 orang tewas dan beberapa orang lainnya dilaporkan terluka. Diduga, serangan ini berkaitan dengan tindakan Charlie Hebdo yang memuat karikatur Nabi Muhammad SAW. Majalah mingguan ini beberapa kali menuai ancaman karena memuat karikatur yang menghina Nabi Muhammad SAW.
SYAILENDRA
Topik terhangat:
AirAsia | Banjir | Natal dan Tahun Baru | ISIS | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Geger, Menteri Jonan Damprat Direktur Air Asia
Korban Air Asia QZ8501 Ditemukan Duduk di Kursi
Pengalaman KSAU Menembus Awan Cumulonimbus