TEMPO.CO, Sanaa - Sebuah bom mobil meledak di akademi kepolisian di ibu kota Yaman, Sanaa, Rabu, 7 Januari 2015, menewaskan sedikitnya 26 orang. Menurut sumber-sumber di kepolisian, alat pembunuh yang ditujukan terhadap pusat perjuangan kaum Houthi dekat klub pejabat akademi kepolisian itu melukai 40 orang.
Beberapa saksi mata mengatakan suara ledakan terdengar hingga ke luar kota dan menimbulkan asap hitam ke udara di sekitar kawasan akademi. Koresponden Al Jazeera, Omar al Saleh, dalam laporannya dari Sanaa menerangkan, dari gambar yang tampak di televisi, kemungkinan jumlah korban bakal meningkat. Hingga saat ini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas aksi mematikan itu.
Baca Juga:
Sejumlah ambulans terlihat hilir mudik dari tempat kejadian membawa korban ke rumah sakit. "Bom itu sepertinya ditujukan untuk siswa akademi kepolisian yang sedang berada di luar kampus. Banyak mayat tergeletak di jalanan," kata saksi mata yang tak bersedia disebutkan namanya.
Foto-foto kejadian yang muncul pada akun Twitter memperlihatkan sejumlah kendaraan terbakar gosong dan beberapa korban berlumuran darah tengkurap di jalan beraspal. Namun gambar-gambar tersebut sulit diverifikasi kebenarannya.
Jumlah pasukan keamanan Yaman sejak 2011 atau ketika muncul berbagai gerakan melawan pemerintah berkurang drastis. Hal ini menimbulkan perpecahan di kalangan angkatan bersenjata. Al-Qaeda di Jazirah Arab (AQAP), salah satu sayap kelompok bersenjata yang paling aktif, kerap melakukan serangan bersenjata.
Negara-negara Barat dan Arab Teluk takut terjadi ketidakstabilan sehingga dapat melemahkan pemerintahan Yaman. Hal itu memberikan peluang bagi AQAP bergerak lebih leluasa dan melakukan serangan di luar perbatasan Yaman.
Pada 1 Januari 2015, sebuah bom bunuh diri menewaskan sedikitnya 26 orang di pusat kebudayaan di Kota Ibb, Yaman tengah. Ledakan tersebut menyasar kelompok muslim Syiah Houthi yang menguasai ibu kota sejak September 2014.
AL JAZEERA | AL ARABIYA | CHOIRUL
Terpopuler
Isap Tiga Jenis Narkoba, Fariz RM Ditangkap Polisi
Vonis Tommy Soeharto Jadi Novum Terpidana Mati
Moeldoko Ngiler Lihat USS Sampson dan Sea Hawk
Beda Alat Pencari Black Box Air Asia dan Adam Air
Kisruh Izin Air Asia Terkuak, Ini Versi Juanda