Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wali Kota Prancis Tolak Pemakaman Bayi Gipsi  

Editor

Natalia Santi

image-gnews
Beanie, anak perempuan yang lahir di dalam komunitas gipsi di Inggris. Awalnya komunitas gipsi terbentuk oleh sejumlah anak muda yang antikemapanan dan melakukan pengembaraan serta menolak teknologi modern hingga berkembang menjadi komunitas dengan anggota cukup banyak. Iain McKell/dailymail.co.uk
Beanie, anak perempuan yang lahir di dalam komunitas gipsi di Inggris. Awalnya komunitas gipsi terbentuk oleh sejumlah anak muda yang antikemapanan dan melakukan pengembaraan serta menolak teknologi modern hingga berkembang menjadi komunitas dengan anggota cukup banyak. Iain McKell/dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Paris - Sulitnya mencari pemakaman bagi minoritas ternyata juga terjadi di negara maju seperti Prancis. Seorang wali kota di Prancis dituduh rasis dan tidak berperikemanusiaan setelah menolak memberikan izin pemakaman seorang bayi dari kaum pengelana atau gipsi berusia dua bulan yang meninggal pada malam Natal.

Christian Leclerc, Wali Kota Champlan, sekitar 18 kilometer dari Paris, dalam pernyataan yang dikutip media setempat, mengatakan tidak ada tempat di pemakaman dan prioritas diberikan kepada mereka yang membayar pajak setempat. (Baca: Buron, Warga Prancis Ternyata Jadi Algojo ISIS  )

Keputusan wali kota dari kalangan kanan itu menyulut kemarahan politikus oposisi, pejabat, sampai aktivis kaum gipsi yang menuduhnya rasisme dan menderita xenofobia.

Bayi bernama Maria Francesca yang lahir pada 14 Oktober 2014 itu dikabarkan meninggal pada hari kedua Natal atau 26 Desember 2014. Sang ibu menemukan tubuh bayinya dingin dan tidak bernyawa saat akan menyusuinya sekitar pukul lima pagi.

Setelah sang bayi dinyatakan meninggal dunia oleh petugas medis, kedua orang tuanya meminta izin memakamkannya di Champlan. Namun permintaan ini ditolak pemerintah kota setempat.

Maria Francesca akhirnya dikuburkan pada 31 Desember 2014 di sebuah gereja di Wissous, kota tetangga yang berjarak sekitar tujuh kilometer dari Champlan. (Baca: Prancis Larang Masuk Warga dari 'Negara Teroris'  )

Wali Kota Wissous, Richard Tringuier, mengatakan dia memberi izin pemakaman atas dasar kemanusiaan. "Kita tidak boleh membiarkan situasi seperti ini terjadi. Ada seorang ibu yang mengandung selama sembilan bulan dan kehilangannya dalam dua setengah bulan. Kita tidak ingin membuatnya semakin menderita," kata Wissous kepada stasiun televisi setempat, BFMTV.

Loic Gandais, presiden asosiasi pendukung kaum gipsi, yang disebut Kaum Roma, mengatakan keluarga Maria Francesca, yang tinggal di sebuah kamp di Champlan tanpa listrik dan air selama lebih dari delapan tahun, adalah korban "rasisme, xenofobia, dan stigmanisasi". (Baca: Kisah Asmara Presiden Prancis Hollande Dibukukan  )

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kaum Roma adalah kaum gipsi pengelana di Prancis yang merupakan bagian dari komunitas lama. Populasi lainnya terbentuk dari imigrasi, sebagian besar dari Rumania atau Bulgaria. Mereka diperbolehkan masuk ke Prancis tanpa visa, tetapi harus bekerja atau memiliki izin tinggal menetap dalam waktu lama. Sejak 2010, pemerintah Prancis memiliki kebijakan mendeportasi kaum tersebut ke Rumania.

GUARDIAN | BBC | NATALIA SANTI

Baca juga:
Blusukan Ruang Wartawan, Jokowi Janjikan Perbaikan
Banjir Terjang Ribuan Rumah di Banten
Usai Tinjau Banjir, PM Malaysia Terinfeksi E.coli
Katak Bisa Melahirkan Ditemukan di Sulawesi

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anak Penderita Lumpuh Sekarat Digigit Tikus, 225 Luka Ditemukan  

10 September 2017

Ilustrasi tikus. Getty Images
Anak Penderita Lumpuh Sekarat Digigit Tikus, 225 Luka Ditemukan  

Pengalaman tragis seorang anak yang menderita lumpuh dikeroyok tikus hingga ditemukan 225 luka di tubuhnya.


Paris Pertama Kali Sediakan Taman Bersantai untuk Kaum Nudis  

31 Agustus 2017

Taman Bois de Vincennes. Parisianist.com
Paris Pertama Kali Sediakan Taman Bersantai untuk Kaum Nudis  

Kota Paris untuk pertama kali membuat ruang bersantai kaum nudis, orang-orang yang hidup tanpa busana atau telanjang, di taman Bois de Vincennes.


Mobil Menyeruduk Halte Bus di Marseille, Prancis Tewaskan 1 Orang

21 Agustus 2017

Polisi Prancis mengamankan daerah setelah satu orang terbunuh dan satu lainnya terluka akibat sebuah mobil menabrak terminal bus di pelabuhan Prancis, Marseille, Prancis, 21 Agustus 2017. REUTERS
Mobil Menyeruduk Halte Bus di Marseille, Prancis Tewaskan 1 Orang

Seorang pria dengan mengendarai mobil curian menyeruduk halte bus di Marseille, Prancis pagi hari ini yang menewaskan satu wanita.


Prancis Tangkap Seorang Pria Terduga Penabrak 6 Tentara

10 Agustus 2017

Mobil BMW dengan yang diduga menabrakkan rombongan tentara di Marquise, Prancis, 9 Agustus 2017. REUTERS/Pascal Rossignol
Prancis Tangkap Seorang Pria Terduga Penabrak 6 Tentara

Perdana Menteri Edouard Philippe menegaskan bahwa orang yang ditangkap adalah orang yang sama yang melakukan serangan tersebut


Warga Prancis Tolak Status Ibu Negara untuk Istri Emmanuel Macron

8 Agustus 2017

Presiden Prancis, Emmanuel Macron dan istrinya, Brigitte Trogneux bersepeda bersama dari rumahnya di Le Touquet, Prancis, 17 Juni 2017. REUTERS/Philippe Wojazer
Warga Prancis Tolak Status Ibu Negara untuk Istri Emmanuel Macron

Petisi penolakan menuntut agar tidak ada dana publik yang disisihkan untuk posisi ibu negara bagi Briggite, istri Emmanuel Macron


Berselisih Dengan Macron, Panglima Militer Prancis Mundur

20 Juli 2017

Presiden Prancis Francois Hollande (kiri) bersama Kepala Staf Angkatan Darat, General Pierre de Villiers,  ikut dalam parade Bastille Day di Paris, 14 Juli 2014. AP/Gonzalo Fuentes
Berselisih Dengan Macron, Panglima Militer Prancis Mundur

Panglima militer Prancis mengumumkan pengunduran dirinya setelah dikecam Presiden Emmanuel Macron karena memprotes pemotongan anggaran militer


Istri Emmanuel Macron Buktikan Kalau Umur itu Sekadar Angka

10 Juli 2017

Ibu Negara Prancis Brigitte Macron (kiri), Ibu Negara Argentina Juliana Awada, dan Ibu Negara Australia Lucy Turnbull, setelah melakukan tur bagi pasangan kepala negara pada hari pertama KTT G-20 di Hamburg, Jerman, 7 Juli 2017. Berikut gaya sejumlah ibu negara. REUTERS/Jens Bttner,
Istri Emmanuel Macron Buktikan Kalau Umur itu Sekadar Angka

Penampilan istri Presiden Prancis Emmanuel Macron, Brigitte Macron memilih busana yang membuatnya tampak lebih muda dan enegik.


Sopir Bus di Prancis Kenakan Rok Hadapi Cuaca Panas Esktrem

23 Juni 2017

Sopir bus di Prancis mengenakan rok saat bekerja untuk memprotes larangan mengenakan celana pendek saat gelombang panas. PRESSE OCEAN
Sopir Bus di Prancis Kenakan Rok Hadapi Cuaca Panas Esktrem

Sopir bus di Prancis mulai mengenakan rok untuk menghadapi suhu yang panas ekstrem.


Ribuan Warga Paris Sambut Presiden Macron di Arc de Triomphe

14 Mei 2017

Monumen untuk pahlawan tak dikenal Prancis, Arc de Triomphe, Paris, dijaga ketat polisi menjelang kedatangan Presiden Emmanuel Macron, yang dilantik, 14 Mei 2017. Tempo/Yudono
Ribuan Warga Paris Sambut Presiden Macron di Arc de Triomphe

Ribuan warga Prancis memadati Jalan Champ Elysee untuk menyaksikan presiden baru Emmanuel Macron, yang akan menuju monumen Arc de Triomphe, Paris.


Macron Dilantik Jadi Presiden Prancis, Paris Dijaga Ketat  

14 Mei 2017

Emmanuel Macron.  REUTERS/Regis Duvignau
Macron Dilantik Jadi Presiden Prancis, Paris Dijaga Ketat  

Selama Hollande memerintah lima tahun, pertumbuhan ekonomi Prancis lamban.