TEMPO.CO, London - Sedikitnya 120 milisi Negara Islam Irak dan Suriah tewas dalam tiga bulan terakhir. Sebagian besar, yakni 116 orang, tewas di tangan anggota ISIS lainnya sebagai jawaban atas keinginan mereka untuk pulang ke rumah.
Lembaga Pengamat Hak Asasi Manusia Suriah mendata, sebagian besar anggota milisi ISIS yang tewas itu adalah warga negara asing. Mereka berusaha lari untuk pulang ke tanah airnya, tapi berujung pada kematian. (Baca: ISIS Rekrut Remaja 14 Tahun untuk Bom Bunuh Diri)
Berdasarkan informasi Lembaga Pengamat HAM Suriah, seperti dilansir The Independent, Senin, 29 Desember 2014, mereka yang tewas itu di antaranya penduduk Eropa. "Kami pastikan bahwa 120 milisi itu telah dibunuh ISIS," kata Direktur Lembaga Pengamat HAM Suriah Rami Abdurrahman. (Baca: Tolak Dinikahi, ISIS Penggal Kepala 150 Wanita)
Menurut sumber lainnya, ujar Rami, warga asing yang tewas dibunuh karena ingin pulang ke rumahnya berjumlah lebih dari 200 orang. Namun belum ada data pasti tentang usia dan kewarganegaraan mereka yang tewas.
Sejak ISIS mendeklarasikan diri sebagai Negara Islam pada Juni lalu, ada 1.880 anggota ISIS yang terdata. Dalam enam bulan terakhir, ISIS telah membunuh 1.177 warga sipil dengan cara dipenggal kepalanya atau dilempari batu hingga tewas di Suriah, tepatnya di Provinsi Alepppo, Deir, Ezzor, Hama, Homs, Hasakeh, dan Raqa. (Baca: 300 Warga Cina Dukung ISIS, Bertempur di Suriah)
THE INDEPENDENT | MARIA RITA
Baca juga:
Ini Bantuan Negara Jiran Cari Air Asia QZ8501
Basarnas Perluas Pencarian Air Asia QZ8501 Besok
KPK Tetapkan Fuad Amin Tersangka Pencucian Uang
Air Asia Hilang, Ahok: Laut Belitung Banyak Jin