TEMPO.CO, Jakarta - Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) merekrut remaja 14 tahun untuk melakukan bom bunuh diri. Remaja itu ditugaskan meledakkan masjid Syiah di Bayaa, Distrik Al-Rashid, Bagdad barat, Irak.
Usaid Barho, nama remaja itu, direkrut ISIS di Manbij, Suriah. Dia diberi pilihan untuk menjadi pejuang atau melakukan bom bunuh diri. Usaid memilih opsi terakhir. Dia kemudian dipasangi rompi bom sebelum melakukan perjalanan ke sebuah masjid Syiah. (Baca: Pejihad ISIS Berasal dari Berbagai Negara)
Usaid memilih membangkang dari tugas itu. Alih-alih membunuh dirinya sendiri dan orang lain, dia menyerahkan diri ke petugas yang berdiri di dekatnya. Dia memberi tahu penjaga tersebut bahwa dirinya tak ingin meledakkan diri. Ada rekaman video yang menunjukkan ketegangan saat seorang perwira dengan hati-hati melepaskan peralatan itu.
The New York Times edisi 27 Desember 2014 menuliskan, remaja yang bercita-cita menjadi dokter itu direkrur ISIS di kampung halamannya di Manbij. Dia bergabung karena percaya Islam, tapi perasaannya menjadi kecewa saat diberi tahu bahwa jika dia tak melawan, Syiah akan memperkosa ibunya. "Mereka menanam gagasan bahwa Syiah adalah kafir, dan kami harus membunuh mereka," ujarnya.
Surat kabar itu memberitakan, Usaid dibawa ke sebuah kamp pelatihan. Di sana, dia diberi pilihan untuk menjadi pejuang atau melakukan bom bunuh diri. Dia memilih yang terakhir karena berharap bisa menyerahkan diri. "Jika saya memilih menjadi pejuang dan mencoba menyerahkan diri kepada pasukan keamanan, mereka mungkin membunuhku, dengan senjata di tangan saya," tuturnya.
Awal bulan ini, para ahli menyatakan ISIS merekrut anak-anak dan mendorong mereka menjadi pejuang. Jika membunuh, gambar mereka beredar secara online dan akan dipuji sebagai martir. Tentara ISIS sering mengunggah gambar anak-anak ini. Beberapa dari mereka berusia 5-6 tahun. Mereka berpose bersama senjata dan mayat. (Baca juga: Kapolda: Sulit Deteksi WNI Ingin Gabung ISIS)
Juru bicara Institut Penelitian Media Timur Tengah (MEMRI) mengatakan, "Anak-anak merupakan pusat ISIS. Mereka menjadi generasi masa depan untuk membela kekhalifahan."
NUR ALFIYAH | DAILY MAIL
Berita lain:
Faisal Basri Sebut Harga Premium di 'Ruang Gelap'
Diprotes, Faisal Basri: Kita Bukan di Surga
Pesawat AirAsia Hilang Kontak