TEMPO.CO, Vatikan - Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, membuat telinga birokrat gereja Katolik panas saat mengadakan pertemuan tahunan menyambut Natal di Istana Vatikan, Senin, 22 Desember 2014.
Paus Fransis "menghajar" para kardinal, uskup, dan imam yang melaksanakan Curia (petugas administrasi gereja) dengan menyebut mereka menderita "sakit" akut. "Sakit" akut itu merujuk pada perilaku birokrasi yang penuh intrik, korupsi, penuh gosip, persaingan yang tidak sehat, hingga perilaku yang suka dilayani alias bossy. (Baca: Paus Minta Anak Muda Kurangi Waktu untuk Internet)
"Curia perlu berubah, memperbaiki diri. Namun Curia tidak mau mengkritisi dirinya, tidak mau memperbarui diri, tidak berusaha untuk maju. Ini lembaga yang 'sakit'," kata Paus Fransiskus di hadapan para petinggi gereja Katolik. (Baca: Paus Fransiskus: 1 dari 50 Pastor Pedofil)
Paus Fransis kemudian menegaskan niatnya untuk terus melakukan reformasi total pada tubuh birokrasi Vatikan yang didominasi oleh warga Italia. Lembaga ini mengurusi 1,2 miliar umat Katolik di seluruh dunia. (Baca: Al-Quran Dibacakan untuk Pertama Kali di Vatikan)
Sejak pentahbisan, paus non-Eropa pertama ini telah berkomitmen untuk mereformasi gereja. Ia tengah berupaya melakukan reformasi pada tubuh Curia dengan meminta bantuan dari satu lembaga baru sebagai penasihat kardinal. Para penasihat ini dipilih Fransis dari setiap benua. Tugas lembaga ini merumuskan konstitusi baru Vatikan.
Pada akhir pidatonya, sebelum mengucapkan "Selamat Natal", Paus Fransis mengajak semua peserta pertemuan untuk selalu bergembira dalam menjalankan tugas. Paus asal Argentina ini percaya bahwa bekerja dengan hati yang gembira akan membuahkan karya yang baik. (Baca: Paus Fransiskus: Makhluk Mars pun Boleh Dibaptis)
NPR | REUTERS | BBC | INDRA WIJAYA | MARIA RITA
Baca juga:
Freddy Beberkan 3 Sebab Kapal Pencuri Ikan Lolos
Sony Ancam Tuntut Twitter
Benda Kosmik Pengancam Bumi Kini Dapat Dideteksi
Natal, 25 Gereja di Subang Disterilkan