TEMPO.CO, Peshawar - Kepolisian Pakistan mengatakan telah menangkap beberapa orang yang diduga terlibat kasus penembakan ratusan anak sekolah di Peshawar, pekan lalu. Namun pemerintah dan polisi belum bisa mengungkapkan nama-nama dan identitas para pelaku.
Menteri Dalam Negeri Pakistan Chaudry Nisa Ali Khan mengatakan orang-orang yang ditangkap merupakan fasilitator dalam serangan yang menewaskan 141 orang, termasuk 132 anak-anak sekolah itu. (Baca juga: PM Pakistan Serukan Perang Lawan Taliban)
Ia juga berujar, berdasarkan informasi dari intelijen, akan ada serangan lain yang sudah direncanakan. "Kami menerima data intelijen dari semua negara yang menyatakan kelompok militan sedang mempersiapkan serangan lain yang biadap dan tidak manusiawi," tutur Chaudry Nisa Ali Khan, seperti dilansir BBC, Senin, 22 Desember 2014.
Seperti diketahui, Setidaknya 141 orang, termasuk 132 anak-anak, tewas dalam serangan mengerikan Taliban Pakistan (TTP) di sebuah sekolah militer di Peshawar. Serangan dilakukan oleh tujuh pria bersenjata pada Selasa pagi, 16 Desember lalu. Taliban Pakistan mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Ketujuh pelaku penyerangan dilaporkan tewas. Taliban menyatakan serangan itu sebagai pembalasan atas serangan militer Pakistan di wilayah Waziristan utara yang berbatasan dengan Afganistan. (Baca juga: Wajah Pembantai 132 Anak Sekolah di Peshawar)
Satu hari setelah serangan Taliban di sekolah milik Angkatan Darat Pakistan itu, Perdana Menteri Pakistan mengumumkan pencabutan moratorium hukuman mati. "Pencabutan moratorium ini sudah diputuskan, dan Perdana Menteri telah menyetujui," kata juru bicara pemerintah, Mohiuddin Wan, Rabu, 17 Desember 2014. (Baca: Hadapi Taliban, Pakistan Berlakukan Hukuman Mati)
Dengan adanya pencabutan moratorium ini, kasus-kasus yang berkaitan dengan terorisme di Pakistan akan bisa diterapkan hukuman mati. Pakistan memberlakukan hukuman mati dengan cara digantung.
Seusai pencabutan moratorium itu, pemerintah Pakistan mengeksekusi empat terpidana mati di Faisalabad pada Ahad kemarin. Mereka dihukum karena terlibat dalam komplotan untuk membunuh Presiden Pervez Musharraf pada 2003. Sedangkan dua narapidana lainnya dieksekusi pada Jumat, 19 Desember lalu.
Moratorium hukuman mati diberlakukan pada 2008, dan hanya satu eksekusi mati terjadi sejak itu. Ada lebih dari 8.000 tahanan yang sebelumnya dijatuhi vonis hukuman mati di Pakistan. Sekitar 10 persen di antaranya terkait dengan terorisme.
BBC | ROSALINA
Terpopuler Dunia:
Wikileaks Bocorkan Taktik Penyamaran Agen CIA
PM Australia Rombak Kabinet
Wanita Ini Sembunyikan Jasad Suami di Parsel Natal
Korea Utara Bantah Meretas Studio Film Sony
Jadi Agen Mossad, Pejabat Mesir Divonis Penjara