Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Taliban Rilis Video Dalang Pembantai 132 Pelajar

image-gnews
Anak-anak bergegas menuju sekolahnya di Peshawar, Pakistan, 20 Desember 2014. A Majeed/AFP/Getty Images
Anak-anak bergegas menuju sekolahnya di Peshawar, Pakistan, 20 Desember 2014. A Majeed/AFP/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Islamabad- Dalang pembantaian massal lebih seratus anak sekolah militer di Peshawar, Pakistan pada tanggal 16 Desember 2014 ditayangkan lewat video oleh milisi Taliban. Umar Mansoor, sang dalang, berusia 36 tahun, telah merancang serangan milisi Taliban paling mematikan dalam sejarah Pakistan.

Video yang dirilis pada Kamis, 18 Desember 2014, menunjukkan Umar Mansoor dengan nama panggilan Nary __ diambil dari bahasa Pashto yang artinya langsing __ memiliki janggut panjang, menamatkan sekolah menengah atasnya di Islamabad, ibu kota Pakistan dan melanjutkan pendidikan di madrasah. (Baca: Taliban Bantai Ratusan Pelajar yang Sedang Ujian )

"Umar Mansoor merupakan pemikir tangguh di usia belia, dia selalu bertengkar dengan anak-anak pria lainnya," kata seorang milisi Taliban Taliban saat diwawancara Reuters.

Pria dengan dua anak perempuan dan seorang laki-laki ini  merupakan pemain voli yang baik dan  tegas sikapnya. Ia  bahkan berani meninggalkan para komandan yang dianggapnya melunak kepada pemerintah. (Baca:Sekolah Pakistan Diserbu, Malala Berduka)

Idenya membantai anak-anak yang bersekolah, menurut Umar yang dipanggil amir atau pemimpin untuk wilayah Peshawar dan Darra Adam Khel, sebagai aksi balas dendam terhadap operasi militer memberangus Taliban. Ia juga teman dekat dengan Mullah Fazlullah, pemimpin Taliban yang memerintahkan pembunuhan terhadap Malala Yousafzai, pelajar yang menentang Taliban atas larangan bersekolah bagi anak perempuan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jika anak-anak dan perempuan kami tewas sebagai martir, maka anak-anak kamu tidak akan dapat melarikan diri," kata Umar. "Kami akan melawan kamu seperti cara kamu menyerang kami dan kami akan membalas dendam atas orang-orang yang tak berdosa," kata Umar.

Pembantaian terhadap lebih dari 132 anak itu terjadi di saat sekolah sedang menggelar ujian. Anak-anak itu ditembaki di kelas hingga ke aula tempat anak-anak mengikuti ujian. Sejumlah guru dan penjaga sekolah itu dibunuh dalam aksi serangan bersenjata dan bunuh diri milisi Taliban. Seluruh pelaku pembantaian tewas aparat keamanan Pakistan dalam upaya menyelamatkan anak-anak dan seluruh staf sekolah.

SIDNEY MORNING HERALD | THE HINDUSTAN TIMES | MARIA RITA

 

Baca juga:
Akses ke Lembaga Keuangan Minim, Ekonomi Terhambat
OJK: Keuangan Inklusif 100 Persen Butuh Waktu
Ahok Mencak-mencak di Balai Kota, Apa Sebabnya?
Minim, Rakyat Terhubung Industri Keuangan Formal

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Guru perempuan Pakistan mencoba senjata laras panjang saat mengikuti latihan selama dua hari oleh polisi di Peshawar Pakistan, 27 Januari 2015. Pakistan telah memberikan izin bagi guru untuk membawa senjata api karena serangan Taliban pada Desember lalu. AP/Mohammad Sajjad
Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.


Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif. REUTERS/Mian Khursheed
Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.


Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Maryam, putri Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif terganjal skandal fontgate alias warisan palsu untuk sembunyikan dugaan keterlibatan dalam Panama Papers. News.com.au
Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter


Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.


Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Ilustrasi bom. Boards.ie
Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.


Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.


Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Sxc.hu
Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.


Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Hamza, putra Osama bin Laden. dailymail.co.uk
Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.


India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

Hindraf meminta badan PBB untuk bertindak terhadap Zakir Naik. freemalaysiatoday.com
India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.


Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pasukan anti-teror saat berlatih penanggulangan terorisme di SMA Elizabeth, Peshawar, Pakistan, 2 Februari 2016. Terdapat informasi intelijen 13 militan Taliban dari Afghanistan merencanakan serangan bunuh diri di sekolah-sekolah Pakistan. REUTERS/Fayaz Aziz
Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.