Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

AS Pulihkan Hubungan Diplomatik dengan Kuba  

Editor

Natalia Santi

image-gnews
Pemimpin Kuba Fidel Castro, menyampaikan sambutan pada 28 September 2010 di Hanava, Kuba. Fidel Castro memimpin Kuba pada 2 Desember 1976 - 24 Februari 2008 dan menyerahkan kepemimpinannya pada adiknya Raul Castro. Jose GOITIA/Gamma-Rapho via Getty Images
Pemimpin Kuba Fidel Castro, menyampaikan sambutan pada 28 September 2010 di Hanava, Kuba. Fidel Castro memimpin Kuba pada 2 Desember 1976 - 24 Februari 2008 dan menyerahkan kepemimpinannya pada adiknya Raul Castro. Jose GOITIA/Gamma-Rapho via Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Havana/Washington - Amerika Serikat dan Kuba, pada Rabu, 17 Desember 2014, sepakat untuk menyambung kembali hubungan diplomatik yang putus lebih dari 50 tahun lalu. Presiden Barack Obama juga menyerukan agar embargo ekonomi yang diberlakukan terhadap musuh bebuyutannya di masa Perang Dingin tersebut dicabut.

Pemulihan hubungan tersebut disepakati setelah pembicaraan rahasia selama 18 bulan terakhir. Obama dan Presiden Kuba Raul Castro lewat telepon Selasa lalu sepakat untuk menukar tahanan, serta membuka kedutaan besar di masing-masing negara, juga mencabut beberapa pembatasan perdagangan. (Baca: RI Desak AS Cabut Embargo terhadap Kuba)

Kedua pemimpin mengumumkan pemulihan hubungan tersebut secara serentak di stasiun televisi masing-masing. Kesepakatan tersebut difasilitasi oleh Vatikan dan Kanada.

Meski demikian imbauan Obama untuk mencabut embargo ekonomi terhadap Kuba mendapat perlawanan dari kubu Republik yang akan menguasai kedua lembaga Kongres mulai Januari tahun depan. Republik juga menolak normalisasi hubungan dengan negeri pulau yang berhaluan Komunis tersebut.

Obama menyatakan dia mengakhiri kebijakan yang dia nilai kaku dan sudah ketinggalan zaman, yakni mengisolasi Kuba yang dianggap Amerika gagal mencapai perubahan.

"Jelas selama beberapa dekade isolasi AS terhadap Kuba telah gagal untuk mencapai tujuan kita untuk mempromosikan Kuba yang demokratis, makmur, dan stabil," kata Obama dalam pidatonya, Selasa. "Kita tidak bisa melakukan hal yang sama terus dan mengharapkan hasil yang berbeda. Ini tidak melayani kepentingan Amerika atau rakyat Kuba, malah mendorong Kuba ke dalam kehancuran," tegas Obama.

Amerika Serikat akan mendirikan kedutaan besar di Havana, ibu kota Kuba, di mana yang lama sudah ditutup pada Januari 1961, pascarevolusi membawa Fidel Castro berkuasa pada 1 Januari 1959.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Presiden Kuba Raul Castro, adik Fidel, menyatakan keputusan Obama harus dihormati dan dihargai oleh rakyat Kuba. "Kita harus belajar seni hidup bersama dengan perbedaan kita di cara yang berbeda."

Sejarah muram kedua negara di era 1960-an termasuk invasi Teluk Babi untuk menggulingkan Castro yang gagal, rencana pembunuhan Fidel Castro oleh CIA yang juga gagal, serta krisis rudal Kuba. Hubungan kedua negara tetap beku bahkan setelah Tembok Berlin runtuh, Uni Soviet bubar, serta negara-negara komunis di Eropa Timur berubah menjadi negara demokratis dan berubah haluan ke Barat.

Perubahan kebijakan pemerintahan Obama antara lain membuka sejumlah hubungan perdagangan di beberapa sektor, mengizinkan penggunakan kartu kredit maupun kartu debet Amerika Serikat, meningkatkan jumlah yang dapat dikirim warga Kuba dan mengizinkan ekspor peralatan dan jasa telekomunikasi.

REUTERS | WASHINGTON POST | NEW YORK TIMES | NATALIA SANTI

Terpopuler:
Imam Prasodjo Ucapkan Innalillahi... pada KPK
Begini Pembubaran Nonton Film Senyap di AJI Yogya
Ah Poong Sentul Bogor Disegel
3 Persamaan Heboh Acara Anang dan Raffi Ahmad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hari-hari Terakhir Ikon Revolusi Che Guevara

10 Oktober 2017

Lukisan Che Guevara
Hari-hari Terakhir Ikon Revolusi Che Guevara

Gagal memimpin revolusi di Kongo, Che Guevara beralih ke Bolivia. Ia mati dieksekusi militer negara itu yang sudah dilatih Amerika Serikat.


Bolivia Peringati 50 Tahun Kematian Che Guevara

10 Oktober 2017

Seorang pria berjalan di depan mural pemimpin pejuang revolusi Che Guevara di Havana (7/10).  Empat puluh enam tahun setelah ia ditangkap oleh tentara di hutan Bolivia dan dieksekusi yang diperingati 8 Oktober. REUTERS/Enrique de la Osa
Bolivia Peringati 50 Tahun Kematian Che Guevara

"Setiap orang akan mati. Tapi pemikirannya, tidak," kata Presiden Bolivia, Evo Morales.


Obama Cabut Bebas Visa bagi Imigran Kuba  

13 Januari 2017

Fidel Castro. REUTERS/Alex Castro
Obama Cabut Bebas Visa bagi Imigran Kuba  

Presiden Amerika Serikat Barack Obama resmi mencabut kebijakan bebas visa bagi imigran asal Kuba.


UU Ini Larang Pemakaian Nama Fidel Castro di Tempat Umum

29 Desember 2016

Warga antre untuk memberikan penghormatan kepada pemimpin revolusi Kuba, Fidel Castro, di Revolution Plaza, Havana, Kuba, 28 November 2016. REUTERS/Stringer
UU Ini Larang Pemakaian Nama Fidel Castro di Tempat Umum

Majelis Nasional Kuba (parlemen) menyetujui undang-undang yang melarang penggunaan nama ataupun patung Fidel Castro di tempat-tempat publik.


Wasiat Fidel Castro: Namanya Tak Boleh Jadi Nama Jalan  

5 Desember 2016

Presiden Kuba, Fidel Castro (kiri), dan legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona bermain bola selama wawancara di La Havana, Kuba, 26 Oktober 2005. REUTERS/Canal 13
Wasiat Fidel Castro: Namanya Tak Boleh Jadi Nama Jalan  

Tak boleh juga ada patung, monumen, atau taman yang dibangun untuk menghormatinya.


Abu Fidel Castro Dikubur Dekat Pahlawan Kuba  

4 Desember 2016

Kendaraan militer Kuba yang membawa abu jenazah mendiang Fidel Castro menuju Santiaga melintasi Havana, Kuba, 30 November 2016. REUTERS
Abu Fidel Castro Dikubur Dekat Pahlawan Kuba  

Tembakan salvo 21 kali mengiringi abu Fidel Castro memasuki tempat peristirahatan terakhirnya.


Intel Amerika Berkali-kali Mencoba Membunuh Fidel Castro

28 November 2016

Presiden Kuba, Fidel Castro menyampaikan pidatonya di depan ratusan para massa demonstrasi saat berada di Santiago, Kuba, 8 Juni 2002. AP/Cristobal Herrera, File
Intel Amerika Berkali-kali Mencoba Membunuh Fidel Castro

CIA pernah mengirim Marita Lorenz, mantan kekasih Castro,
untuk

membunuhnya. Bukannya menghabisi Castro, Lorenz malah bercinta


dengannya.


Hormati Castro, Palestina Kibarkan Bendera Setengah Tiang  

28 November 2016

Pemimpin Kuba Fidel Castro berbicara kepada orang banyak selama pawai kemenangan setelah jatuhnya rezim Batista di Havana, Kuba, 6 Februari 1959. AP
Hormati Castro, Palestina Kibarkan Bendera Setengah Tiang  

Presiden Palestina Mahmoud Abbas memerintahkan agar bendera Palestina dikibarkan setengah tiang untuk menghormati mantan Presiden Kuba Fidel Castro.


Kenangan Gorbachev Tentang Fidel Castro

26 November 2016

Pemimpin Kuba, Fidel Castro berdiri di perkebunan tebu di Kuba, 14 April 1966. Mantan Presiden Fidel Castro, yang berkuasa selama setengah abad, meninggal pada usia 90. Roberto Salas/Prensa Latina via AP
Kenangan Gorbachev Tentang Fidel Castro

Gorbachev mengatakan peran Fidel sebagai penguat bangsa masih besar dalam beberapa tahun terakhir.


Castro Meninggal, Kalla: Dia Pejuang Luar Biasa  

26 November 2016

Castro Meninggal, Kalla: Dia Pejuang Luar Biasa  

Kalla mengatakan Castro adalah sahabat Indonesia yang baik pada masa Bung Karno.