Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wajah Pembantai 132 Anak Sekolah di Peshawar

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Foto para milisi Taliban yang menyerang sekolah militer dan menewaskan lebih dari 140 orang di Peshawar, Pakistan, 16 Desember 2014. Juru bicara Taliban, Mohammad Khurasani, mengklaim penyerangan ini dibenarkan karena tentara Pakistan telah lama membunuh anak-anak dan keluarga  mereka. AP/Pakistani Taliban
Foto para milisi Taliban yang menyerang sekolah militer dan menewaskan lebih dari 140 orang di Peshawar, Pakistan, 16 Desember 2014. Juru bicara Taliban, Mohammad Khurasani, mengklaim penyerangan ini dibenarkan karena tentara Pakistan telah lama membunuh anak-anak dan keluarga mereka. AP/Pakistani Taliban
Iklan

TEMPO.CO, Islamabad - Para milisi Taliban merilis foto enam pembantai anak sekolah di Peshawar, Pakistan, beberapa hari lalu. Foto-foto tersebut memperlihatkan para milisi tersebut berpose sambil memegang senjata dengan latar belakang bendera mereka.

Foto itu diduga diambil sebelum mereka membantai 148 orang, termasuk 132 anak-anak. Selain berpose bersama, Taliban juga menampilkan gambar mereka satu per satu, sehingga terlihat jelas wajah keenam pembantai itu. (Baca: Korban Serangan Milisi Taliban Adalah Anak Sekolah)

Selain itu, terdapat foto sang pimpinan, Maulana Fazlullah. Juru bicara Taliban Pakistan, Mohammad Khurasani, hari ini merilis e-mail yang berisi peringatan kepada umat Islam untuk menghindari tempat-tempat militer karena akan ada serangan lanjutan.

Dia juga menyebutkan bahwa serangan berikutnya akan lebih besar. "Serangan Peshawar hanya contoh untuk serangan lain yang lebih besar," demikian tertulis dalam surel yang dilansir dari Dailymail.co.uk, Kamis, 18 Desember 2014.

Kelompok bersenjata Taliban menyatakan sengaja menyerang sekolah untuk balas dendam. Mereka mengklaim tentara Pakistan telah lama membunuh anak-anak tak berdosa Taliban.  Selasa, 16 Desember 2014, milisi itu mengamuk di sekolah yang dikelola militer Pakistan di Peshawar. Korban tewas sebagian besar adalah pelajar di sekolah tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintah Pakistan sedang menyiapkan antiteror nasional dalam satu pekan ini. Perdana Menteri Nawaz Sharif, Rabu, 17 Desember 2014, mengumpulkan pemimpin senior negara ini di Peshawar. Keputusannya, pemerintah bertekad melanjutkan perang melawan teroris sampai mereka lenyap dari bumi Pakistan.

DAILYMAIL.CO.UK | TIKA PRIMANDARI

Terpopuler
Imam Prasodjo Ucapkan Innalillahi... pada KPK
Gara-gara Ahok, Pengusaha Rugi Rp 190 Triliun 
Ini Daftar Peneliti Paling Luar Biasa Indonesia
Begini Pembubaran Nonton Film Senyap di AJI Yogya
Ah Poong Sentul Bogor Disegel

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Eks PM Pakistan Ingin Serang India dengan 50 Bom Nuklir

25 Februari 2019

Pervez Musharraf. AP/Rick Bowmer
Eks PM Pakistan Ingin Serang India dengan 50 Bom Nuklir

Mantan presiden Pakistan Pervez Musharraf mengatakan Pakistan harus menyerang India lebih dulu dengan 50 bom nuklir.


Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Guru perempuan Pakistan mencoba senjata laras panjang saat mengikuti latihan selama dua hari oleh polisi di Peshawar Pakistan, 27 Januari 2015. Pakistan telah memberikan izin bagi guru untuk membawa senjata api karena serangan Taliban pada Desember lalu. AP/Mohammad Sajjad
Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.


Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif. REUTERS/Mian Khursheed
Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.


Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Maryam, putri Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif terganjal skandal fontgate alias warisan palsu untuk sembunyikan dugaan keterlibatan dalam Panama Papers. News.com.au
Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter


Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.


Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Ilustrasi bom. Boards.ie
Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.


Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.


Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Sxc.hu
Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.


Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Hamza, putra Osama bin Laden. dailymail.co.uk
Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.


India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

Hindraf meminta badan PBB untuk bertindak terhadap Zakir Naik. freemalaysiatoday.com
India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.