Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pura-pura Mati, Bocah Korban Taliban Selamat  

image-gnews
Seorang pria membopong pelajar yang terluka dalam serangan milisi Taliban usai mendapat perawatan di rumah sakit di Peshawar, Pakistan, 16 Desember 2014. REUTERS/Khuram Parvez
Seorang pria membopong pelajar yang terluka dalam serangan milisi Taliban usai mendapat perawatan di rumah sakit di Peshawar, Pakistan, 16 Desember 2014. REUTERS/Khuram Parvez
Iklan

TEMPO.CO, Pakistan - Pembantaian yang dilakukan pasukan Taliban di Pakistan meninggalkan trauma yang dalam bagi para siswa Peshawar Army Public School. Seorang siswa senior, sebut saja Khan, mengatakan peristiwa kelam itu terjadi amat cepat.

"Seseorang berteriak kepada kami untuk sembunyi di bawah meja. Dalam hitungan detik, sejumlah tentara datang. Sambil mengucapkan 'Allahu Akbar', mereka melepas tembakan," ujarnya.

Khan melanjutkan, banyak siswa sembunyi di bawah meja. Di bawah meja, kata dia, para siswa ketakutan karena tentara Taliban mulai mengecek bawah meja satu per satu sembari melepas tembakan.

"Sepatu bot hitam bergerak di depan kami. Tentara mulai melepas tembakan ke tubuh para siswa. Aku gemetaran, serasa kematian datang mendekat," ujar Khan, tak bisa melupakan hal tersebut.

Khan berkata, dirinya ditembak dua kali di kaki. Ia berhasil selamat karena pura-pura mati. "Sakit, sakit sekali rasanya. Aku menggigit dasi agar tidak berteriak. Sambil gemetaran, aku pejamkan mata, menunggu apakah diriku akan ditembak lagi."

Siswa lainnya, Irfan Shah, 10 tahun, tak bisa melupakan bagaimana pasukan Taliban datang menyerang sekolahnya kemarin, Selasa, 16 Desember 2014. Kepada media asal Inggris, The Independent, ia menceritakan kejadian bak mimpi buruk itu. (Baca: Sekolah Pakistan Diserbu, Malala Berduka)

"Aku sedang duduk di kelas. Tiba-tiba, terdengar suara tembakan. Guru mencoba menenangkan kami, mengatakan bahwa suara tembakan itu hanya latihan," ujar Irfan menceritakan awal peristiwa pembantaian di Peshawar yang memakan ratusan korban. (Baca: Indonesia Kecam Kejamnya Taliban di Pakistan)

Lama-kelamaan, kata Irfan, suara tembakan makin deras dan mendekat ke arah kelas Irfan. Irfan mengatakan seorang temannya mencoba mengecek apa yang terjadi lewat jendela, dan dia melihat sejumlah anak tergeletak tanpa nyawa di lantai.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Semua panik. Kedua teman kami mencoba kabur dari kelas, tapi kemudian mereka ditembak di hadapan kami," ujar Irfan mengingat-ingat pembantaian yang berlangsung selama delapan jam itu. (Baca: Teror Taliban, Pakistan: Tragedi Nasional)

Irfan berkata, mimpi buruk itu baru usai pada malam hari, setelah tentara Pakistan mengecek kelas satu per satu. Namun sebagian besar bangunan sekolah telah rusak parah.

Selasa, 16 Desember 2014, sekelompok milisi mengamuk di sekolah yang dikelola militer Pakistan di Peshawar. Sekitar 141 orang tewas dalam serangan itu. Korban tewas sebagian besar adalah pelajar di sekolah tersebut.

ISTMAN M.P. | INDEPENDENT

Berita Terpopuler
Ahok Umrahkan Marbot, Ini Reaksi FPI 
Beda Gaya Jokowi dan SBY di Sebatik 
Ahok: Kalau Tak Dilarang, Saya Bisa Hafal Al-Quran
Jokowi Panjat Menara Intai Perbatasan di Sebatik
Wajah Ical Lenyap dari Markas Golkar  

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Guru perempuan Pakistan mencoba senjata laras panjang saat mengikuti latihan selama dua hari oleh polisi di Peshawar Pakistan, 27 Januari 2015. Pakistan telah memberikan izin bagi guru untuk membawa senjata api karena serangan Taliban pada Desember lalu. AP/Mohammad Sajjad
Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.


Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif. REUTERS/Mian Khursheed
Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.


Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Maryam, putri Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif terganjal skandal fontgate alias warisan palsu untuk sembunyikan dugaan keterlibatan dalam Panama Papers. News.com.au
Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter


Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.


Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Ilustrasi bom. Boards.ie
Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.


Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.


Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Sxc.hu
Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.


Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Hamza, putra Osama bin Laden. dailymail.co.uk
Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.


India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

Hindraf meminta badan PBB untuk bertindak terhadap Zakir Naik. freemalaysiatoday.com
India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.


Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pasukan anti-teror saat berlatih penanggulangan terorisme di SMA Elizabeth, Peshawar, Pakistan, 2 Februari 2016. Terdapat informasi intelijen 13 militan Taliban dari Afghanistan merencanakan serangan bunuh diri di sekolah-sekolah Pakistan. REUTERS/Fayaz Aziz
Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.