TEMPO.CO, Pakistan - Penyerbuan sekolah militer di Peshawar, Pakistan, oleh Taliban mendapat reaksi keras tokoh Nobel Perdamaian, Malala Yousafzai. Perempuan berusia 17 tahun itu merasa sakit hati melihat tragedi yang menewaskan 141 orang tersebut.
"Saya mengutuk tindakan sadis dan pengecut ini. Anak-anak di sekolah tak berhak mendapatkan siksaan seperti ini," ujar Malala seperti dikutip dari situs Washington Post, Rabu, 17 Desember 2014. (Baca: Indonesia Kecam Kejamnya Taliban di Pakistan)
Meski merasa sakit hati atas peristiwa mengerikan ini, Malala meminta warga Pakistan untuk tak terus larut dalam kesedihan. Menurut Malala, warga Pakistan harus tetap kuat agar tak bisa dikalahkan. "Kita tak akan bisa dikalahkan," ujar Malala yang menyebut korban serangan di Peshawar sebagai adik-adiknya. (Baca: RI Mengutuk Serangan Terhadap Sekolah di Pakistan)
Secara terpisah, aktivis hak asasi manusia dari India, Kailash Satyarthi, menyebut pelaku serangan sebagai musuh Islam. "Teroris yang melakukan kejahatan ini adalah musuh kemanusiaan, musuh Allah, musuh masyarakat, dan musuh dari Islam," ujarnya di India. (Baca: Bantai 122 Pelajar, Ini Alasan Milisi Taliban)
Kailash berharap Taliban sadar akan kesalahan yang mereka perbuat. "Saya berdoa dan berharap, jauh di hati mereka masih ada nurani kemanusiaan untuk sadar," ujarnya. (Baca: Teror Taliban, Pakistan: Tragedi Nasional)
ISTMAN M.P. | WASHINGTON POST
Terpopuler:
Aksi Heroik Manajer Kafe Saat Teror Australia
Taliban Bantai Ratusan Pelajar yang Sedang Ujian
Serbu Sekolah, Taliban Bantai 122 Pelajar