TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah warga muslim Indonesia yang bermukim di Australia khawatir bakal menjadi korban kekerasan akibat penyanderaan yang dilakukan kelompok bersenjata di negara tersebut. Salah satunya adalah Citra Rizal. Dia merasa risau akan kecaman yang dilontarkan oleh warga Australia di Sydney.
Sebelumnya, kata perempuan berhijab ini, dirinya kerap menjadi target olok-olok. "Yang kami takutkan, kami menjadi target kecaman. Kami dikata-katai, kadang diteriaki di jalan: "Go back to your country!" katanya kepada BBC. (Baca: Pasang 2 Bom, Teroris Australia Minta Bendera ISIS)
Seorang WNI lainnya, Diana, menyatakan hal serupa. Mahasiswa yang bermukim di Perth, Australia, ini mengatakan dirinya mengurangi kegiatan di luar rumah setelah insiden tersebut. "Kami akan stay di rumah saja dalam beberapa hari ke depan," katanya kepada Tempo.
Imbauan untuk menghindari tempat keramaian juga diungkapkan Konsulat Jenderal RI. Menurut Konsul Muda Penerangan, Sosial, dan Budaya KJRI di Sydney, Akbar Makarti, pemerintah meminta komunitas muslim agar waspada.
Penyanderaan terhadap puluhan orang berlangsung pada Senin pagi, 15 Desember 2014, pukul 10 waktu setempat. Lima sandera berhasil melarikan diri.
DEWI RINA
Berita Terpopuler
Susi: Jangankan Cina, Amerika pun Kita Lawan
Kontras Ancam Laporkan Jokowi ke PBB
Kata KPK Soal Transaksi Mencurigakan Kasus BJB
Buat Film Porno di Gereja, Mengaku 'Malaikat'