TEMPO.CO, Sydney - Sekelompok bersenjata menyandera sejumlah orang di Lindt Chocolat Cafe, Martin Place, Sydney, Australia, pada Senin pagi, 15 Desember 2014. Menurut seorang saksi mata yang menyaksikan masuknya para teroris itu, ada kurang dari 30 pengunjung dan staf di dalam kafe saat para teroris masuk kafe di Australia itu. (Baca: 8 Alasan Teror Sydney Dikaitkan dengan ISIS)
"Yang jelas, lokasi kafe telah dikepung petugas," kata saksi yang bekerja sebagai perawat di sebuah rumah sakit di dekat kafe. Informasi teror di Sidney Australia itu disampaikannya melalui pesan instan di grup. Meski sedang disandera, para pelayan Kafe Lindt tetap melayani mereka. "Tapi tak ada seorang pun menyantap apa yang dihidangkan," ujarnya. (Baca: Teror Sydney, PM Abbott Yakinkan Warga Australia)
Kini, dia berada di satu tempat yang terisolasi dan menunggu evakuasi. Dia berujar, seluruh akses masuk dan keluar gedung di Kafe Lindt telah ditutup. "Mungkin sebentar lagi semua akses komunikasi akan diputus," katanya. (Baca juga: Teror di Sydney, Sandera Histeris dan Menangis)
Sesaat sebelum para teroris masuk, saksi ini baru saja membeli cokelat di Kafe Lindt. Lantaran transaksi sudah selesai dan posisinya berdiri di dekat etalase, dia bisa keluar dengan cepat. Akibat penyanderaan dan teror di kafe itu, semua pasien di rumah sakit tempatnya bekerja, yang seharusnya menjalani pemeriksaan di laboratorium dan terapi, tertahan di bangsal. (Baca: KJRI Sydney Imbau WNI Jauhi Area Penyanderaan)
RINI K.
Topik terhangat:
Longsor Banjarnegara | Kapal Selam Jerman | Rekening Gendut Kepala Daerah
Berita terpopuler lainnya:
Rupiah Masuk Lima Besar Mata Uang Tak Dihargai
Ahok: Kelemahan Saya Sudah Cina, Kafir Pula
Longsor Banjarnegara, 5 Menit yang Menenggelamkan
Putri CEO Korean Air Paksa Pramugara Berlutut