TEMPO.CO, Freetown -Serangan virus ebola di Sierra Leone yang meluas membuat pemerintah Sierra Leone mengeluarkan larangan bagi masyarakat untuk merayakan Natal dan Tahun Baru .
Untuk memastikan, rakyat mematuhi larangan itu, aparat militer akan dikerahkan untuk berjaga-jaga. Mereka diperintahkan untuk memastikan tidak seorangpun membuka pintu rumahnya untuk turun ke jalan merayakan Natal maupun Tahun Baru. (Baca:Lawan Ebola, Cina Kirim 1.000 Ahli Medis ke Afrika )
"Kami akan memastikan setiap orang tetap berada di rumah untuk mencegah ebola," kata Palo Conteh, pejabat pemerintah seperti diberitakan Channel News Asia, Sabtu, 13 Desember 2014.
Namun Palo tidak menjelaskan batas waktu pemberlakuan larangan keluar rumah itu. Meski sebelumnya sempat orang-orang diizinkan keluar rumah untuk melakukan kebaktitan dan kegiatan bisnis lainnya. (Baca:Takut Ebola, Maroko Dicoret dari Piala Afrika )
Pemberlakuan aturan darurat ini membuat berbagai aktivitas di malam hari dihentikan. Begitu juga larangan menggelar pertemuan di luar rumah. Meski begitu, tidak ada larangan diberlakukan secara luas. Sierra Leone telah mencatat 1,319 infeksi baru dalam tiga pekan terakhir.
CHANNEL NEWS ASIA | MARIA RITA
Baca juga:
Khofifah ke Lokasi Longsor Banjarnegara Malam Ini
Longsor, Kemensos Siapkan Tenda dan Dapur Umum
Menteri Anies: Buku Kurikulum 2013 Tetap Dibagikan
Film "Senyap" Bak 'Pucuk Dicinta, Ulam Tiba'