Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menlu RI Desak Pemilik Oryong 501 Bayar Kompensasi  

Editor

Natalia Santi

image-gnews
Menlu Retno Marsudi (kiri) bertemu dengan pimpinan Sajo Industries di Busan, Korea Selatan, 12 Desember 2014. Foto: Kemenlu RI
Menlu Retno Marsudi (kiri) bertemu dengan pimpinan Sajo Industries di Busan, Korea Selatan, 12 Desember 2014. Foto: Kemenlu RI
Iklan

TEMPO.CO, Seoul - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Lestari Priansari Marsudi mendesak Sajo Industries, pemilik kapal Oryong 501, memenuhi semua kewajiban terhadap anak buah kapal warga Indonesia. Hal ini ditegaskan oleh Retno dalam pertemuan dengan Sajo Industries di Busan, Korea Selatan, Rabu, 10 Desember 2014.

Menurut siaran pers Kementerian Luar Negeri yang diterima Tempo, menanggapi permintaan Retno, Sajo Industries menyatakan ABK WNI yang telah menjadi korban tenggelamnya kapal Oryong 501 di perairan Rusia telah diasuransikan, sehingga keluarga korban akan menerima kompensasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (Baca juga: Ini Daftar WNI di Kapal Oryong yang Tenggelam)

Dalam pertemuan tersebut, Retno juga meminta komitmen Sajo Industries untuk mempercepat proses pencarian korban ABK WNI yang hingga kini belum ditemukan. Sajo Industries menyanggupi permintaan tersebut dan berjanji akan terus berupaya melanjutkan proses pencarian korban yang belum ditemukan sampai tuntas. Disampaikan juga bahwa salah satu hambatan proses pencarian adalah faktor cuaca yang sangat buruk di lokasi kejadian.

"Sajo Industries menerangkan bahwa saat ini tiga ABK WNI yang selamat dan 14 jenazah ABK WNI yang ditemukan telah berada di kapal Odeyn (milik Rusia) menuju Busan melalui Vladivostok," tulis siaran pers Kemenlu RI. (Baca: Nasib ABK Oryong, Tertipu dan Kandas di Laut Rusia)

Kapal Odeyn diperkirakan akan tiba di Busan pada 20-22 Desember 2014. Setiba di Busan, proses identifikasi jenazah akan dilakukan oleh serta tim ahli Korea Selatan dan tim teknis Disaster Victim Identification (DVI) Polri yang terdiri atas 1 spesialis forensik, 1 ahli DNA, dan 1 ahli finger prints. (Baca: Menteri Susi: ABK Indonesia Banyak Dijadikan Budak)

Atas permintaan Retno, kedepannya, Sajo Industries mendukung usulan untuk memperbaiki proses rekrutmen guna memastikan perlindungan yang lebih baik bagi ABK WNI. Dalam hal tersebut, Retno akan menindaklanjuti perbaikan proses rekrutmen ABK WNI melalui mekanisme G-to-G dengan Menlu Korsel. (Baca: Kerja Berat, ABK Indonesia Biasanya Cuma Bawahan)

"Pemerintah RI akan terus mengawal dan melakukan pendampingan terhadap keluarga korban," demikian rilis Kemenlu RI.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kapal ikan Oryong 501 tenggelam di Laut Bering, lepas Pantai Chukotka, Rusia, setelah dihantam gelombang tinggi, Senin pekan lalu. Dari 60 awak kapalnya, 35 di antaranya warga negara Indonesia--hingga tiga orang yang hingga kini diketahui selamat. (Baca: Berapa Gaji WNI Korban Tenggelamnya Kapal Oryong?)

Retno sedang berada di Korsel dalam rangkaian kegiatan peringatan 25 tahun Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-Korea Selatan. Acara tersebut juga dihadiri Presiden Joko Widodo.

NATALIA SANTI

Terpopuler
FPI Ogah Sebut Fahrurrozi Gubernur FPI
Melongok Harta Puluhan Miliar Calon Dirjen Pajak
Busyro: Menteri Susi Adalah Siti Hajar Abad Ke-21
Militer Intimidasi Pemutaran Film Senyap di Malang
Kubu Agung Rombak Fraksi Golkar di DPR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bamsoet Dukung Kerja Sama Pertukaran Pelajar Indonesia-Korea Selatan

27 Juni 2023

Bamsoet Dukung Kerja Sama Pertukaran Pelajar Indonesia-Korea Selatan

Bamsoet mengapresiasi salah satu perusahaan Korea Selatan asal Gyeongsangbuk-do, SK Plasma


Kedubes Korea Selatan Tanam 500 Pohon Sengon di Lahan Bekas TPA Pondok Rajeg

15 Juni 2023

Kedutaan Besar Korea Selatan untuk Indonesia bersama Pemerintah Kabupaten Bogor, Yayasan Korindo, dan Korea Indonesia Forest Center (KIFC) menanam 500 pohon sengon di lahan bekas TPA Pondok Rajeg, Kamis, 15 Juni 2023. Foto: Dokumentasi Korindo
Kedubes Korea Selatan Tanam 500 Pohon Sengon di Lahan Bekas TPA Pondok Rajeg

Penanaman pohon di lahan bekas TPA ini simbol penguatan kerja sama Indonesia-Korea Selatan dalam penanaganan perubahan iklim


50 Tahun Bekerja Sama, RI - Korea Selatan Fokus Dua Hal Ini

26 Januari 2023

Perayaan 50 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia dan Korea Selatan di Kementerian Luar Negeri,  Jakarta, Kamis, 26 Januari 2023. Dok: Kamlu RI
50 Tahun Bekerja Sama, RI - Korea Selatan Fokus Dua Hal Ini

Volume perdagangan bilateral Indonesia dan Korea Selatan mencapai US$20,57 miliar atau sekitar Rp307 triliun, angka tertinggi selama 5 tahun terakhir


Krisis Indo-Pasifik, Korsel dan Indonesia Bisa Pelopori Kerja Sama Negara Menengah

17 September 2022

Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, dan menteri lain bertemu sejumlah CEO perusahaan Korea Selatan di Lotte Hotel, Seoul, Kamis pagi ini, 28 Juli 2022. Sumber: Biro Setpres
Krisis Indo-Pasifik, Korsel dan Indonesia Bisa Pelopori Kerja Sama Negara Menengah

Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) tidak bisa diam saja melihat persaingan antara Amerika dan Cina dalam mencari pengaruh di kawasan Indo-Pasifik


Aktif di Negara K-Pop, BNI diapresiasi Dubes

10 Juli 2022

Aktif di Negara K-Pop, BNI diapresiasi Dubes

Event ini Paviliun Indonesia membawa 19 mitra UMKM binaan BNI dalam program Xpora dan 5 pelaku usaha makanan dan minuman.


RI - Korea Selatan Kejar Ratifikasi IK-CEPA untuk Pemulihan Ekonomi dari Pandemi

25 Juni 2021

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) dan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Chung Eui-yong memberikan keterangan pers bersama usai pertemuan bilateral di Gedung Pancasila, Jakarta, Jumat 25 Juni 2021. Pertemuan bilateral kedua negara tersebut membahas kerja sama di bidang kesehatan, diantaranya pengadaan APD, peralatan diagnostik, obat-obatan serta pengembangan vaksin. ANTARA FOTO/Humas Kemenlu/Handout
RI - Korea Selatan Kejar Ratifikasi IK-CEPA untuk Pemulihan Ekonomi dari Pandemi

Menteri Luar Negeri Indonesia dan Korea Selatan sepakat untuk mempercepat pemulihan ekonomi bilateral dengan ratifikasi kesepakatan IK-CEPA.


Boikot Produk Jepang, Ini Strategi 3 Raksasa Ritel Korea Selatan

27 Juli 2019

LOTTE MART
Boikot Produk Jepang, Ini Strategi 3 Raksasa Ritel Korea Selatan

Sebanyak 3 raksasa toko ritel Korea Selatan melakukan strategi marketing patriot menyusul boikot produk Jepang semakin meluas


Jokowi Bahas Persiapan Kunjungan ke Korea Selatan

7 September 2018

Presiden Joko Widodo (kedua kanan) bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo menerima kunjungan kenegaraan Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in (kedua kiri) dan istrinya Kim Jung-sook di Istana Kepresidenan Bogor, 9 November 2017. Kunjungan tersebut guna meningkatkan kerja sama bilateral kedua negara. REUTERS/Adek Berry
Jokowi Bahas Persiapan Kunjungan ke Korea Selatan

Jokowi akan melakukan kunjungan balasan ke Korea Selatan pada 10-11 September 2018.


Indonesia Gandeng Korsel Percepat Pembangunan Smart City

4 Juli 2018

Petugas memantau layar monitor Jakarta Smart City Lounge di Balai Kota, 29 Januari 2016. Tempo/ Aditia Noviansyah
Indonesia Gandeng Korsel Percepat Pembangunan Smart City

Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan menargetkan ada kerja sama konkret dalam pengembangan smart city.


Perusahaan Korea Selatan Investasi Rp 330 Miliar di Karawang

24 Agustus 2017

Duta besar RI untuk Korea Selatan, Umar Hadi berkunjung ke pabrik Dong-Jin di kota Busan, Korea Selatan, 23 Agustus 2017. Rencananya perusahaan 100 persen milik Korea Selatan ini akan berinvestasi di Indonesia senilai Rp 330 miliar dan pembangunan pabriknya di Karawang dimulai tahun depan. Credit: M.Aji Surya, KBRI di Seoul.
Perusahaan Korea Selatan Investasi Rp 330 Miliar di Karawang

Perusahaan bahan sepatu Korea Selatan, Dong-Jin Textile Co. LTD menanamkan modalnya sekitar Rp 330 miliar di Karawang, Jawa Barat.