TEMPO.CO, Jakarta - Pembantaian sadis oleh sebuah geng di Brasil terungkap secara tak sengaja oleh kepolisian setempat. Peristiwa itu bermula saat polisi menahan seorang remaja, Levon Valencia Puga, 16 tahun, akibat memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi di jalan raya. Lantaran belum memiliki surat izin mengemudi, pemuda itu pun ditahan oleh polisi.
Saat Puga ditahan, polisi memeriksa telepon genggamnya. Ketika itulah polisi menemukan video mengerikan yang direkam oleh Pugo. Video itu berisi pembantaian seorang pemuda bernama Marcos Vinicur Caixeta Monteiro, 18 tahun, oleh tiga remaja pria. Monteiro dihabisi karena dituduh telah mengadu ke polisi.
Dalam video itu, Monteiro dipaksa duduk di bangku belakang. Pugo merekam kejadian tersebut. Korban dibawa dengan mobil miliknya ke luar Kota Goinia. Dalam rekaman itu, Monteiro tampak sangat ketakutan. Saat mobil berhenti, ia berusaha kabur dari ketiga eksekutornya itu.
Terdengar suara letusan senjata sebanyak tiga kali. Adegan selanjutnya, Monteiro sudah tergeletak tak bernyawa. Setelah Monteiro tewas, ketiga pria itu terlihat tak merasa bersalah. Mereka masih sempat mengobrol mengenai berbagai hal, seperti tak ada peristiwa penting yang baru saja terjadi. Terdengar suara Puga, "Pergilah bersama Tuhan."
Seperti dikutip dari Dailymail, juru bicara kepolisian membenarkan peristiwa itu. Selain Puga, polisi masih memburu dua pelaku lainnya. "Satu hal yang juga mengejutkan adalah Puga sangat tenang dan menggambarkan semua informasi dengan detail tanpa emosi," kata Kleyton Manoel Dias, kepala kepolisian setempat.
Adapun keluarga korban mengaku sangat terpukul dengan peristiwa tersebut. Mereka menuntut polisi mengusut kasus itu hingga tuntas. "Dia tak layak mati dengan cara seperti itu."
DAILY MAIL | DEWI RINA
Berita Terpopuler
Ical Ketum Golkar, Peristiwa Tragis Mengiringi
Mata-matai Pencuri Ikan, Susi Diprotes Dirjennya
Menteri Susi Tak Bantah Nilai Perusahaannya Rp 1 T
Perampokan di Taksi, Ini Ciri Mobil yang Digunakan
Ciri-ciri Taksi Express Asli dan Palsu