TEMPO.CO, Maiduguri - Dua bom bunuh diri yang dilakukan dua remaja di Maiduguri, Nigeria, menewaskan setidaknya 30 warga sipil. Belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Namun pejabat setempat menduga Boko Haram adalah pelakunya, mengingat wilayah Maiduguri adalah salah satu "markas" para milisi. (Baca: Boko Haram, Menculik Hingga Menikahi Gadis Nigeria)
"Saat ini, ada 30 mayat yang berserakan di tanah. Bom kedua meledak saat orang-orang sedang berusaha menyelamatkan korban bom pertama," kata Sani Adamu, seorang saksi, kepada Reuters, Rabu, 26 November 2014.
Remaja pertama meledakkan sebuah bom dan menewaskan tiga wanita di dekatnya, sedangkan bom kedua menewaskan 30 orang lainnya. Abba Aji Kalli, koordinator negara bagian Borno dari Joint Task Force, menjelaskan bom bunuh diri itu mirip dengan serangkaian serangan yang dilakukan Boko Haram selama setahun belakangan.
Akibat serangan ini, Human Right Watch mendesak Presiden Nigeria Goodluck Jonathan untuk melindungi warga dari kejahatan dan kekejaman, serta segera mengakhiri pelanggaran hak asasi yang dilakukan Boko Haram. (Baca: Kejar Boko Haram, Militer Nigeria Bebaskan 3 Kota)
"Instansi pemerintah harus menyediakan proses hukum, termasuk pengadilan yang adil, dan menjunjung tinggi larangan terhadap penyiksaan, penculikan, dan sikap sewenang-wenang dari anggota Boko Haram," demikian pernyataan organisasi itu dalam surat kepada presiden.
Sepanjang tahun ini, setidaknya 2.053 warga sipil tewas akibat serangan yang dilakukan anggota Boko Haram. Adapun sebanyak 95 serangan terjadi di 70 kota di Nigeria sejak awal 2014.
REUTERS | RINDU P. HESTYA
Berita Lain:
Jokowi Kian Jauh Tinggalkan Obama di Polling Time
Polisi Ferguson Tak Dituntut, Massa Mengamuk
3 WNI Korban Ledakan Tambang Sarawak Dipindahkan