TEMPO.CO, Washington - Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat akan memberikan status perlindingan sementara bagi warga asal negara yang terkena dampak ebola. Perlindungan ini meliputi penangguhan deportasi dan izin tinggal sementara selama wabah itu masih berbahaya di negara asal mereka.
"Orang-orang dari Liberia, Guinea, dan Sierra Leone yang ada di Amerika Serikat akan diberikan perlindungan ini, termasuk izin kerja selama 18 bulan," kata juru bicara Departemen, seperti dilaporkan Reuters, Kamis, 20 November 2014. (Baca: Cegah Ebola, Sekolah di Ohio dan Dallas Ditutup)
Setelah 18 bulan, kata juru bicara itu, izin tinggal boleh diperpanjang, tergantung apakah tingkat epidemi ebola di Afrika Barat masih tinggi. Untuk mencegah migrasi massal dari Afrika Barat ke AS, warga yang baru tiba ke negara setelah hari Kamis tidak akan dimasukkan ke dalam golongan warga yang harus dilindungi.
Sebelum perlindungan ini diberikan, warga harus mengikuti serangkaian tes, termasuk latar belakang keluarga dan sejarah perjalanan selama di Amerika. Mereka yang memiliki riwayat kriminal tidak akan diproses. (Baca: Pasien Ebola Pertama di Amerika Meninggal Dunia)
"Setidaknya ada 8.000 orang yang akan memenuhi syarat untuk status perlindungan di sini," katanya.
Langkah ini merupakan respons terhadap epidemi ebola di Afrika Barat yang telah menewaskan lebih dari 5.000 jiwa. Hingga saat ini, sudah ada dua warga Amerika yang meninggal karena wabah ini, dan keduanya adalah pekerja kesehatan di negara-negara yang terkena wabah.
REUTERS | RINDU P. HESTYA
Berita Lain:
Motif Pembunuhan Miss Honduras karena Cemburu
Badai Salju di New York, Tujuh Orang Tewas
Cerita Ibunda Soal Miss Honduras yang Tewas Tragis