TEMPO.CO, London - Presiden Amerika Serikat Barack Obama telah mengkonfirmasi kabar kematian sandera ISIS yang baru saja dibunuh milisi tersebut, Peter Kassig alias Abdul-Rahman Kassig. Lewat Menteri Luar Negeri John Kerry, Obama mengutuk serangan itu dan menyebut ISIS sudah melakukan kebrutalan dan kekejaman terhadap warga tak berdosa. (Baca: ISIS Kembali Rilis Video Pemenggalan Warga AS)
"Kami menyampaikan doa dan belasungkawa kami kepada orang tua dan kerabat Abdul-Rahman Kassig, yang juga dikenal sebagai Peter. Kami tidak bisa membayangkan betapa menderitanya keluarganya saat ini," kata Kerry, seperti dilaporkan The Guardian, Ahad, 16 November 2014.
Obama memuji Kassig sebagai aktivis kemanusiaan yang sangat berjasa. Ia sangat menyayangkan keputusan ISIS membunuh seseorang yang sebenarnya sangat peduli terhadap penderitaan rakyat Suriah.
"Video itu menunjukkan bahwa ISIS membantai orang tak berdosa, termasuk muslim, dan hanya menyebar kematian dan kehancuran," kata Obama kepada para wartawan di dalam pesawat Air Force One saat kembali ke AS dari KTT G20 di Australia.
Dalam video yang rilis oleh Al-Furqan, media yang dikendalikan ISIS, terlihat seorang pria berbaju hitam berbicara dengan aksen Inggris dan mengancam Obama. Anggota milisi itu tampak menginjak suatu benda yang diyakini adalah kepala Kassig yang sudah terpenggal. (Baca: Amerika Serikat Galang Kekuatan Melawan ISIS)
Kassig adalah mantan tentara yang bertugas di Irak sebelum kembali ke Timur Tengah beberapa tahun lalu. Ia beralih profesi menjadi relawan dan membuat kelompok kemanusiaan untuk membantu rakyat Suriah. Menurut laporan, Kassig ditangkap ISIS pada Oktober 2013 dan telah menjadi muslim serta berganti nama menjadi Abdul-Rahman Kassig.
RINDU P. HESTYA | THE GUARDIAN
Berita Lain:
Kata Romo Benny Soal Muslim AS yang Salat di Katedral
Jokowi Bahas Industri Pertahanan dengan Merkel
Pertama Kali, Muslim Amerika Jumatan di Katedral