TEMPO.CO, Jakarta - Dalam serangan tentara Amerika Serikat dan Irak beberapa waktu lalu, pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Abu Bakr Al-Baghdadi dilaporkan terluka, bahkan ada yang menyebut dirinya tewas. Pada Kamis, 13 November 2014, ISIS memberikan bantahan tuduhan itu dengan merilis sebuah rekaman suara Baghdadi.
"Kampanye militer dari AS di Suriah dan Irak gagal. Saya meminta para pejihad dari seluruh dunia bersatu," kata Baghdadi dalam rekaman itu, seperti dilaporkan Reuters, Kamis. (Baca: Baghdadi, Pemimpin ISIS, Terluka Parah)
Belum jelas apakah itu memang suara asli dari Baghdadi. Namun para ahli menjelaskan suara itu memang mirip suara Baghdadi, sama seperti saat Baghdadi menyampaikan pidato di sebuah masjid di Mosul, Irak, pada Juli lalu.
"Dengan merilis rekaman ini, ia ingin menantang AS dan aliansinya. Secara tidak langsung ia berkata, 'Saya tidak berusaha untuk sembunyi. Saya tidak mati, dan kami akan terus berkembang'," kata Latih Alkhouri, Direktur Penelitian Timur Tengah dan Afrika Utara dari Flashpoint Intelligence. (Baca: ISIS Bantah Pemimpin Terluka, Irak Investigasi)
Sebelumnya, pejabat Irak dari Kementerian Pertahanan dan Kementerian Dalam Negeri mengklaim bahwa serangan udara yang dilakukan Irak dan Amerika di Kota al-Qaim mengenai Baghdadi, yang saat itu sedang bertemu dengan para milisi. Namun kabar tersebut langsung dibantah oleh ISIS dan mengatakan klaim tersebut hanya jebakan.
RINDU P. HESTYA | REUTERS
Berita Lain:
Malaysia Kuasai 3 Desa, Pemda Nunukan Pasrah
Serangan di Gurun Sinai, Lima Tentara Mesir Tewas
Cara Jokowi Jadikan Indonesia Poros Maritim