TEMPO.CO, Tokyo - Seorang pria Jepang ditemukan tewas setelah membakar diri untuk memprotes kebijakan militer, Selasa, 11 November 2014.
Unjuk rasa hingga menimbulkan kematian itu bermula dari protes terhadap hasil sidang kabinet Jepang pada Juli 2014. Dalam sidang tersebut, kabinet Jepang mengizinkan militer Jepang bertempur di luar negeri.
Sebelumnya, seusai Perang Dunia II, konstitusi Jepang melarang Negeri Matahari Terbit menggunakan kekuatan militernya, kecuali untuk mempertahankan diri.
Sumber kepolisian dalam keterangannya kepada media lokal menyatakan mereka menemukan seorang pria membakar diri di Taman Hibiya, Tokyo, dekat gedung parlemen dan kantor pemerintahan pada Selasa malam, 11 November 2014, waktu setempat setelah menerima panggilan darurat. "Pria itu tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit," ujar si sumber.
Dikutip dari media lokal, tim penyidik mengatakan mereka menaruh perhatian terhadap kasus bunuh diri ini. "Dia meninggalkan nota protes dan rekaman video," ujar penyidik. Namun kepolisian menolak memberikan keterangan secara detail.
Beberapa laporan menyebutkan pria tersebut meninggalkan catatan berisi pesan untuk Perdana Menteri Shinzo Abe dan pimpinan parlemen bahwa ia menentang kebijakan militer.
BBC | CHOIRUL
Terpopuler:
Kuasa Hukum: Mana Buktinya FPI Rasis...
Aset Udar Pristono Tersebar di Jakarta dan Bogor
Skype Bakal Gantikan Lync di Office 365
Presentasi Jokowi di APEC Memukau, Apa Resepnya ?