TEMPO.CO, Nay Pyi Taw - Presiden Joko Widodo menyampaikan tiga program prioritas dalam forum lanjutan KTT APEC yang berlangsung di Beijing, Cina, Selasa, 11 November 2014. “Tiga program itu adalah pengembangan tata niaga, konektivitas, dan reformasi ekonomi,” ujar Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto di Nay Pyi Taw, Myanmar, Rabu, 12 November 2014. (Baca: Filipina Tuan Rumah KTT APEC 2015)
Menurut Andi, dalam hal pengembangan tata niaga, Jokowi ingin lima produk Indonesia dimasukkan menjadi development goods. Lima produk itu adalah kelapa sawit, rotan, karet, produk perikanan, dan kertas. "Ini karena produk-produk tersebut berkaitan dengan pekerjaan puluhan juta rakyat,” ujar Andi. (Baca: Obsesi Jokowi: Kawinkan Tol Laut dan Jalur Sutra)
Selain itu, lima produk ini juga berpengaruh pada ekonomi mikro dan pengentasan kemiskinan. “Diharapkan kajian soal development goods ini bisa dipercepat," ujar Andi. (Baca juga: Konflik Laut Cina Selatan Dibahas di KTT Asean)
Terkait dengan konektivitas, Jokowi menyatakan minat Indonesia membangun konektivitas maritim. Dalam forum terbatas itu, Jokowi menjelaskan konsep pembangunan 24 pelabuhan. "Misalnya, bagaimana pelabuhan terintegrasi dengan jalan tol dan power plant.”
Jokowi juga menjelaskan bahwa konsep konektivitas maritim tidak hanya bersifat nasional. Pemerintah Indonesia, tutur Jokowi, juga ingin membangun konektivitas di tingkat regional dan global. Ia mencontohkan, pembangunan pelabuhan di Papua akan bersifat regional karena bisa melayani tata niaga antara Laut Pasifik Utara dan Laut Pasifik Timur. "Sedangkan pengembangan di Selat Sunda akan membantu kepadatan lalu lintas pelayaran di Selat Malaka juga," katanya.
Mengenai reformasi ekonomi, Jokowi menuturkan perubahan paradigma pembangunan menjadi berbasis desa dan daerah pinggiran. Di bidang reformasi birokrasi, Jokowi berkomitmen menciptakan birokrasi yang bebas korupsi. Kerja sama antikorupsi ini, misalnya, berkaitan dengan ekstradisi dan penyitaan aset koruptor.
ANANDA TERESIA
Terpopuler:
Menteri Susi Ternyata Pernah Jadi Buronan Polisi
Makna Politik Jokowi Diapit Obama dan Jinping
Bubarkan FPI, Gerindra: Ahok Bodoh atau Pintar?
Disuruh Geser Ahok, Fahrurrozi: Itu Darurat
Ahok Bimbang Laporkan Ketua FPI ke Polisi