TEMPO.CO, Yaounde - Kelompok terorisme Boko Haram kembali beraksi. Kali ini, mereka melakukan serangkaian serangan di Yaounde, Kamerun--negara tetangga Nigeria yang telah diteror sejak April lalu. Serangan itu menewaskan tiga warga sipil.
"Enam serangan itu dilakukan secara berkelanjutan sejak Ahad lalu dan menargetkan enam komunitas warga terpencil di utara Kamerun," kata pejabat Kementerian Pertahanan, seperti dilaporkan France 24, Selasa, 11 November 2014. (Baca: Pemimpin Boko Haram Ternyata Masih Hidup)
Para pejabat memprediksi serangan ini telah terkoordinasi dengan baik, sehingga tidak terlacak oleh petugas pengamanan. Aksi teror itu terjadi dalam waktu kurang dari dua minggu setelah 39 anggota Boko Haram dilaporkan tewas dalam sebuah bentrokan setelah menyeberang ke Kamerun.
"Mereka mengalami kerugian yang parah dan 107 anggotanya meninggal dalam konflik itu," kata pejabat Kamerun.
Boko Haram telah menebar teror sejak lima tahun lalu, dan pemberontakannya terjadi di Nigeria. Ribuan orang tewas dan ratusan lainnya terluka. Belum lagi lebih dari 200 siswa sekolah yang diculik belum dipulangkan. (Baca: Boko Haram Diklaim Setuju Bebaskan 200 Siswi)
Kepala Regional Perserikatan Bangsa-Bangsa Abdoulaye Bathily mengatakan aksi ini sangat mengkhawatirkan. Bathily sudah memprediksi Boko Haram akan melebarkan kekuasaannya ke Chad dan Kemerun. "Kami memperingatkan kepada Dewan Keamanan bahwa negara-negara ini membutuhkan dukungan untuk melawan Boko Haram," ujar Bathily.
Kamerun telah menugaskan lebih dari seribu tentara di bagian utara dan timur wilayahnya untuk melawan ancaman kelompok esktremis ini. Serangan ini masih diselidiki oleh pejabat terkait untuk mencari tahu motif aksi teror tersebut.
RINDU P. HESTYA | FRANCE 24
Berita Lain:
Foto Para Ibu Negara, Iriana Jejer Istri Jinping
Pakaikan Mantel ke Istri Jinping, Putin Dikritik
Korea Utara Boikot KTT ASEAN di Myanmar