TEMPO.CO, Beijing - Joko Widodo memulai debut internasionalnya sebagai Presiden Indonesia dalam acara Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) di Beijing, Cina, kemarin. Di hadapan para petinggi dunia, Jokowi membuka pidatonya dengan membahas anggaran negara dan subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang akan dialihkan demi kepentingan rakyat.
"Angaran negara di Indonesia mencapai Rp 2,039,5 triliun. Sekitar Rp 328 triliun di antaranya adalah untuk subsidi BBM, itu sangat besar. Makanya, kami akan mengalihkan anggaran itu ke berbagai bidang," kata Jokowi.
Dengan bantuan layar proyektor, Jokowi menjelaskan bahwa anggaran subsidi BBM akan dialihkan untuk menyejahterakan para petani. Caranya, kata Jokowi, dengan menyediakan benih dan menjaga kesuburan tanaman. (Baca: Jokowi Top jika Pidato Bahasa Indonesia di APEC)
"Kami akan membangun 25 dam dalam lima tahun untuk memperbaiki dan menjamin ketersediaan air di perkebunan para petani," kata Jokowi.
Selanjutnya, subsidi BBM akan digunakan untuk menyejahterakan para nelayan. Dengan menyediakan mesin perahu dan pendingin hasil tangkapan, Jokowi yakin pendapatan para nelayan akan meningkat. "Kami ingin menyejahterakan nelayan," kata Jokowi. (Baca: Momen Jokowi Berbahasa Indonesia dan Inggris di APEC)
Selain itu, kata Jokowi, dana tersebut juga akan membantu para pebisnis di industri mikro dan menengah. Layar proyektor juga menampilan foto Kartu Indoesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar. "Subsidi BBM juga akan digunakan untuk bidang pendidikan dan kesehatan," kata pria berdarah Jawa itu.
Jokowi berpidato di hadapan sejumlah pejabat tinggi dari negara maju, termasuk Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Presiden Cina Xi Jinping. Jokowi menjadi primadona di APEC karena banyaknya pemimpin negara yang ingin bertemu dengannya untuk membahas potensi dan investasi di Indonesia.
RINDU P. HESTYA
Berita Lain:
Jokowi Jadi Primadona di APEC
Bahasa Inggris Jokowi Dipuji
Bertemu Obama, Jokowi Berbahasa Indonesia