Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cela Presiden, Media Myanmar Digugat

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Myanmar President, Thein Sein. REUTERS/Vesa Moilanen/Lehtikuva
Myanmar President, Thein Sein. REUTERS/Vesa Moilanen/Lehtikuva
Iklan

TEMPO.CO, Nay Pyi Taw, Myanmar - Di tengah meningkatnya perhatian publik terhadap kemunduran kebebasan pers di Myanmar, Kementerian Informasi Myanmar menuntut sebuah jurnal mingguan, 'Myanmar Herald'. Menurut Menteri Informasi Myanmar, U Ye Htut, pemerintah menuntut media tersebut karena dianggap menghina Presiden Myanmar, Thein Sein, dengan menyebut "tidak masuk akal dan gila".

Myanmar Herald, yang memiliki nama nasional Myanmar Thandawsint, diprotes oleh Kementerian Informasi atas komentar Presiden Myanmar yang dimuat dalam edisi 9 Oktober 2014 dengan kutipan "omong kosong, irasional, murah, dan tidak konsisten... benar-benar tidak masuk akal, tidak masuk akal dan gila."

Tanggal 5 November, surat panggilan resmi dikirim ke kantor Myanmar Herald yang menyebutkan bahwa sebelas anggota dalam media tersebut dituntut melanggar pasal 25b Hukum Media. Mereka wajib hadir dalam persidangan perdana pada 14 November di pengadilan Nay Pyi Taw.

Hukuman atas pelanggaran pasal 25 b adalah pembayaran denda sebanyak Rp 3,5 - 11,1 juta, namun tidak ada tahanan untuk pelanggaran pasal ini. Tindakan hukuman tersebut ditempuh setelah pemerintah menolak tawaran pembayaran ganti rugi secara mingguan oleh Myanmar Herald karena dianggap tidak mencukupi.

"Sebelum kami tahu siapa yang salah dan benar, maka tunggu proses peradilan ini," kata U Ye Htut, seperti dilansir dalam Myanmar Times pada 10 November 2014.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami siap menjalani proses peradilan yang ada namun harus dipastikan bahwa proses ini bebas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan akan menghasilkan keadilan yang sebenar-benarnya," kata U Ernt Khaung Min, Wakil Ketua Editor Jurnal.

INTAN MAHARANI | MYANMAR TIMES

Topik terhangat:
APEC
| TrioMacan | Kisruh DPR | Susi Pudjiastuti | Lulung Dipecat

Berita terpopuler lainnya:
Di Beijing, Jokowi Sentil Kualitas Produk Cina

Baghdadi, Pemimpin ISIS, Terluka Parah 

Jokowi Jadi Primadona di APEC 

Jokowi Top jika Pidato Bahasa Indonesia di APEC

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

29 Januari 2021

Pendukung Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) memegang foto konselor Myanmar Aung San Suu Kyi ketika menunggu hasil penghitungan suara pemilu Myanmar di markas partai di Yangon, Myanmar, 8 November 2020.[REUTERS]
Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi


Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

10 Februari 2018

Ke-10 pria Rohingya yang ditangkap sebelum dibantai warga Buddha dan tentara Myanmar di Inn Din, Rakhine, Myanmar, 2 September 2017. Di antara 10 pria Rohingya tersebut merupakan nelayan, penjaga toko, seorang guru agama Islam dan dua remaja pelajar sekolah menengah atas berusia belasan tahun. Laporan pembantaian ini ditulis oleh dua wartawan yang kini diadili pemerintah pimpinan Aung San Suu Kyi. REUTERS
Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.


Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

27 September 2017

Seorang bocah Rohingya menangis di tengah antreatn saat berdesakan untuk mendapatkan bantuan di kamp pengungsian Cox's Bazar, Bangladesh, 25 September 2017. REUTERS/Cathal McNaughton
Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.


Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

26 September 2017

Suasana antrean pengungsi Rohingya untuk mendapatkan bantuan di kamp pengungsian Cox's Bazar, Bangladesh, 25 September 2017. REUTERS/Cathal McNaughton
Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.


Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

26 September 2017

Seorang anak pengungsi muslim Rohingya digendong ibunya saat berdesak-desakan untuk mendapatkan bantuan makanan di kamp pengungsian Cox's Bazar, Bangladesh, 21 September 2017. REUTERS/Cathal McNaughton
Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.


Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

25 September 2017

Sidang perdana tim pencari fakta PBB untuk Rohingya di Jenewa, 19 September 2017. Yuyun Wahyuningrum
Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.


Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

23 September 2017

Petugas mendata pengungsi Rohingya sebelum membagikan paket bantuan dari Indonesia di kamp pengungsian Thaingkali, Ukhiya, Bangladesh, 21 September 2017.  Bantuan kemanusiaan dari Indonesia telah sampai di Bangladesh dalam 8 kali pengiriman dengan pesawat
Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.


Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

6 September 2017

Penduduk desa Hindu berteduh di sebuah kuil di Myoma Ward Myhum Town, Myanmar. Hindu Youth Relief Group
Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.


Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

5 September 2017

Pesawat Myanmar yang hilang. Facebook/Commander in Chief Office
Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.


Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

27 Agustus 2017

Sejumlah warga negara Amerika Serikat mengikuti parade ASEAN di Silang Monas, 27 Agustus 2017. TEMPO/Maria Fransisca
Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.