TEMPO.CO, Beijing - Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluhkan hubungan ekonomi Rusia dan Indonesia yang belakangan mengendur. Ia berharap dapat memperbaiki hubungan ekonomi tersebut. (Baca: Jokowi Jadi Primadona di APEC)
"Ada sedikit kekurangan di bidang ekonomi bagi Indonesia dan Rusia. Tapi, ini karena kondisi ekonomi di dunia," kata Putin dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo di Diaoyutai State Guest House, Beijing, Senin, 10 November 2014. (Baca: Jokowi Tawarkan Proyek ke Pengusaha Cina)
Putin berharap pertemuan bilateralnya dengan Jokowi bisa membahas masalah penurunan hubungan ekonomi kedua negara. "Kami yakin hari ini bisa membahas hal itu," katanya. (Baca juga: Di Beijing, Jokowi Sentil Kualitas Produk Cina)
Putin mengaku senang bisa mengenal Jokowi secara pribadi. Ia juga mengucapkan selamat atas kemenangan Jokowi-JK pada pemilu presiden lalu. Kemitraan Rusia dan Indonesia, kata dia, sudah berlangsung lama dan memiliki sejarah baik. "Kemitraan juga berkembang secara mulus. Kita sudah menjalin kerja sama politik dan ekonomi. Ekonomi masing-masing juga sudah berkembang," katanya.
Jokowi mengundang Rusia untuk berinvestasi. Ia mengajak pemodal Rusia masuk ke sektor energi khususnya pembangkit listrik, manufaktur, pangan, irigasi, dan pembangunan jalur kereta api. "Kita undang Rusia untuk berinvestasi di bidang energi, power plant, kereta api, irigasi, manufaktur, dan pangan," kata Jokowi. Ia berharap kerja sama dengan Rusia bisa terealisasi.
ANANDA TERESIA
Terpopuler:
Baghdadi, Pemimpin ISIS, Terluka Parah
Jokowi Top jika Pidato Bahasa Indonesia di APEC
Pesta Persib Juara Lumpuhkan Bandung
Ingin Bangun 24 Pelabuhan, Jokowi Tiru Cina
Jalanan Bandung Lumpuh, Ridwan Pilih Jalan Kaki
'Penculik Bung Karno' Jadi Pahlawan Nasional
Apakah Jokowi Pidato Bahasa Inggris di Forum Dunia?