Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ekstremis Asal Inggris Ini Ledakkan 8 Ton Bom

image-gnews
Seorang wanita memegang bendera besar bergambar Abdullah Ocalan, pemimpin Partai Pekerja Kurdistan,  berdemonstrasi menentang serangan ISIS di kota Kurdi Suriah Kobani, Dusseldorf, Jerman, 11 Oktober 2014. REUTERS/Wolfgang Rattay
Seorang wanita memegang bendera besar bergambar Abdullah Ocalan, pemimpin Partai Pekerja Kurdistan, berdemonstrasi menentang serangan ISIS di kota Kurdi Suriah Kobani, Dusseldorf, Jerman, 11 Oktober 2014. REUTERS/Wolfgang Rattay
Iklan

TEMPO.CO, Baghdad - Kabir Ahmed, warga negara Inggris yang merupakan pelaku bom bunuh diri di tengah konvoi polisi Irak pada Jumat, 7 November 2014, adalah salah satu dari 500 jihadis yang pergi ke Timur Tengah untuk berjuang bersama kelompok teror Barbar. Ahmed dikenal dengan nama Abu Sumayyah al-Britani di lingkungan para jihadis.

Kelompok jihadis tersebut mengatakan Ahmed memasuki wilayah Baiji, Irak utara, dengan membawa 8 ton bahan peledak dalam truknya, dan ledakannya telah membunuh komandan militer senior di peleton tersebut. (Baca: Baghdadi, Pemimpin ISIS, Terluka Parah)

Setengah tahun sebelum insiden mematikan ini, Ahmed adalah orang pertama yang dituntut karena menyebarkan propaganda kebencian terhadap kaum homoseksual. Ahmed, yang diduga mengalami brainwashing ketika kuliah di University of East London, ditangkap dengan dua temannya di luar sebuah masjid di Derby karena memberikan selebaran yang menyerukan bahwa kaum homoseksual harus dihukum mati. (Baca: AS: Kondisi Pemimpin ISIS Masih Misterius)

Polisi menerima ratusan keluhan tentang selebaran tersebut yang menggambarkan hukuman yang mengerikan untuk menghukum kaum homoseksual. Polisi menahannya selama 15 bulan sebelum akhirnya meminta kesediaan Ahmed untuk menuliskan surat perjanjian bahwa ia tak akan melakukan hal serupa. (Baca: Kalahkan ISIS, Irak Berhasil Rebut Kilang Minyak)

Setelah menjalani hukuman dan menandatangani surat kesediaan untuk tidak mengulangi tindakan yang mengganggu kepentingan umum, Ahmed meninggalkan istrinya, Nashira Arif, 28 tahun, dan tiga anaknya selama 16 bulan untuk bergabung dengan kelompok Islam bernama Jund al-Sham di Suriah sebelum akhirnya masuk ke dalam ISIS.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelum meninggalkan negaranya, Ahmed terkenal karena memiliki koneksi ke Anjem Chaudary dan organisasi teroris yang dilarang oleh Inggris, al-Muhajiroun, seperti dikutip dalam Daily Mail pada 10 November 2014

Sebuah video yang diunggah ke Internet berisi obrolan Ahmed dan Choudary via online menunjukkan Ahmed sedang mengatakan situasi di Suriah sangat menyenangkan. "Ini sangat, sangat menyenangkan. Lebih bagus daripada game Call of Duty. Dan semua bukan 3D, melainkan langsung terjadi di hadapanmu," ujarnya lewat Internet di sebuah kafe dekat kompleks teroris di Idlib, Suriah barat laut, musim panas lalu.


INTAN MAHARANI | DAILY MAIL NEWS

Baca juga:
Obama Ingin Jadi Sahabat Jokowi
Agnez Mo dan NOAH Masuk Nominasi MTV EMA 2014
Lagi, PSK Desak Penutupan Lokalisasi Gude Ditunda
Busyro Justru Prihatin pada Hari Pahlawan, Kenapa?
Jonan Menangis Pisah dari PT KAI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

17 hari lalu

Saidakrami Murodali Rachabalizoda, tersangka penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus, duduk di balik dinding kaca kandang terdakwa di pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia


Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

18 hari lalu

Anggota ISIS memegang bendera di Raqqa , 29Juni 2014. REUTERS
Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.


Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

26 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."


Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

27 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran Rusia memadamkan api di tempat konser Balai Kota Crocus menyusul penembakan di Krasnogorsk, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. Sekelompok hingga lima pria bersenjata menyerang Balai Kota Crocus di wilayah Moskow, kata layanan darurat Rusia . Setidaknya 40 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan teroris itu, kata badan intelijen Rusia, FSB. EPA-EFE/VASILY PRUDNIKOV
Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.


2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

29 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki


Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

29 hari lalu

Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin tiba untuk berbicara setelah tempat pemungutan suara ditutup pada hari terakhir pemilihan presiden, di Moskow, Rusia, 17 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow


Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

29 hari lalu

Petugas penegak hukum Rusia berjaga di dekat tempat konser Balai Kota Crocus yang terbakar menyusul insiden penembakan, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.


Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

30 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia


Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

30 hari lalu

Saidakrami Murodali Rachabalizoda, tersangka penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus, duduk di balik dinding kaca kandang terdakwa di pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang


ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

30 hari lalu

Saidakrami Murodali Rachabalizoda, tersangka penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus, duduk di balik dinding kaca kandang terdakwa di pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

Serangan mematikan di Moskow yang diklaim oleh afiliasi ISIS menyebabkan 137 orang tewas dan sekitar 100 orang terluka.