TEMPO.CO, Catalonia- Jutaan warga Catalonia melakukan pemilu meski keinginan referendum telah dimentahkan oleh Mahkamah Konstitusi Spanyol pada Rabu lalu. Para pejabat setempat menjelaskan, pemilu ini dilakukan sebagai simbol bahwa Catalonia masih ingin merdeka dan berharap referendum tetap bisa dilakukan.
"Kami memiliki hak menuntut referendum. Lewat pemilu ini, kami nyatakan bahwa Catalonia ingin memerintah dirinya sendiri," kata kepala pemeirntahan Catalonia, Artur Mas, seperti dilaporkan Reuters, Ahad, 9 November 2014.
Pemilu ini digelar oleh organisasi pro-kemerdekaan dan diikuti oleh 2 juta dari 5,4 juta pemilih potensial di seluruh wilayah Catalonia. Meskipun pemilu tidak resmi, hasil pemungutan suara akan tetap diumumkan hari ini. (Baca: Lagi, Spanyol Batalkan Referendum Catalonia)
"Tindakan pemilu ini jelas adalah propaganda politik, peristiwa yang tidak berguna. Kami akan melakukan tindakan hukum lebih lanjut tentang pemilu ini," kata Menteri Kehakiman Spanyol, Rafael Catala.
Dorongan referendum sudah muncul sejak September lalu. Ratusan ribu warga Catalonia turun ke jalan agar pemilu segera digelar. Namun pemerintah Spanyol memutuskan menangguhkan pelaksanaan referendum hingga November. (Baca: Catalonia Desak Referendum Dipercepat)
Referendum pun direncanakan akan diadakan pada Ahad lalu. Namun Mahkamah Konstitusi menolak permohonan referendum dan meminta upaya pemisahan diri Catalonia dibatalkan sepenuhnya.
RINDU P. HESTYA | REUTERS
Berita Lain:
Jokowi Berharap Hubungan Cina-Indonesia Lebih Konkret
Menlu: Kehadiran Jokowi di Sejumlah KTT Penting
25 Tahun Tembok Berlin Ambruk Diperingati Meriah