TEMPO.CO, Jakarta - Acara puncak Asia Pasific Economic Cooperation 2014 bakal mempertemukan 21 kepala negara anggota kelompok tersebut. Pertemuan APEC kali ini menjadi perhatian tersendiri karena beberapa negara di antaranya tengah berseteru. Dikutip dari Reuters, Sabtu, 8 November 2014, para kepala negara itu pun hampir dipastikan hadir dalam pertemuan yang digelar di Beijing, Cina.
Satu hal yang menjadi perhatian adalah pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Barack Obama dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Kedua negara aksi saling balas sanksi ekonomi terkait krisis yang terjadi di Ukraina. Amerika Serikat mengecam dukungan Rusia terhadap kelompok separatis Ukraina. Sedangkan Rusia menyatakan kebijakan itu juga untuk melindungi warganya. (Baca:Di APEC, Jokowi Promosi Visi Maritim Indonesia )
Tensi pertemuan yang juga cukup panas juga akan terjadi antara Presiden Putin dengan Perdana Menteri Australia, Tony Abbott. Australia menyebut Rusia sebagai ‘pembunuh’ warga negara Australia lantaran menembah jatuh pesawat MH17 di Ukraina. PM Abbott pun menyatakan takkan sungkan-sungkan menghampiri Putin terkait masalah tersebut.
Pertemuan antara Presiden Cina Xi Jinping dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe juga diprediksi menjadi salah satu perhatian utama. Sebabnya adalah sengketa kepulauan yang diklaim Cina sebagai Diayou atau Senkaku menurut Jepang. Diplomat Jepang dalam beberapa bulan terakhir berupaya merayu Cina agar pemimpin kedua negara bisa bertemu. Tapi Cina menolak upaya tersebut.
Presiden Obama juga bakal bertemu dengan Presiden Xi di tengah isu spionase yang dilakukan Cina terhadap AS. Negeri Paman Sam itu beberapa kali mengungkapkan keprihatinnya terhadap aksi mata-mata terhadap militer mereka. Negeri Tirai Bambu itu pun diminta untuk menghentikan aksi mata-mata cyber tersebut.(Baca:Empat Langkah Ekstrem Cina Jadi Tuan Rumah APEC)
Sebagai tuan rumah, Cina pun menyadari ketegangan yang tengah terjadi antar sesama anggota APEC tersebut. “Cina ingin pelaksanaan APEC kali ini berjalan harmonis dan penuh kelembutan,” ujar Menteri Luar Negeri Wang Yi. Dia pun mengatakan penyelenggaran konferensi tingkat tinggi itu sebagai sesuatu yang akan dikenang dalam sejarah.
Menteri Wang juga berjanji akan menjadi tuan rumah yang baik kepada Jepang meski hubungan kedua negara tengah memburuk. Pemerintah Cina juga disebutnya akan menerima PM Abe meski pemimpin Jepang itu sempat membuat kontroversi dengan mengunjungi Kuil Yasukuni untuk mengenang tentara Jepang yang gugur dalam Perang Dunia II. (Baca:Demi APEC, Cina Cabut Larangan Facebook)
Kantor berita Jepang, Kyodo, mengatakan pertemuan pemimpin Jepang dan Cina tak akan lebih dari sekedar basa-basi. Tak akan ada pertemuan khusus antar kedua pemimpin yang tengah berseteru tersebut. Presiden Xi juga disebut Cuma akan menyambut PM Abe dengan jabat tangan biasa di tempat acara.
REUTERS | THE DIPLOMAT | DIMAS SIREGAR
Baca juga:
Vicky Prasetyo Dijemput Paksa, Kuasa Hukum Protes
Baru Keluar Penjara, Vicky Prasetyo Ditangkap Lagi
Guru Ngaji Sodomi Muridnya di Toilet Madrasah
Ardistia Dwiasri, Eksis di Negeri Heterogen