TEMPO.CO, Brussel - Sekitar seratus ribu buruh Belgia melakukan aksi demo di pusat Kota Brussel, Kamis, 6 November 2014. Aksi protes ini dipicu oleh rencana penghematan pemerintah demi mengurangi defisit anggaran dengan memperpanjang usia pensiun, pengurangan upah, dan pemotongan bantuan pada pelayanan publik bagi para pekerja. (Baca: Krisis Eropa, Ekonomi Indonesia Tetap Tumbuh Kuat)
Dikutip dari Al Jazeera, aksi demo itu awalnya berlangsung tenang tanpa ada kekerasan. Namun kejadian mulai memanas ketika seorang polisi menembakkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan pendemo yang memadati jalanan di Ibu Kota Brussel.
"Demonstran mulai menggulingkan mobil dan melemparkan batu, bahkan menyalakan kembang api saat aksi protes berlangsung. Mereka juga membakar sampah yang memunculkan api besar dan membuat barikade," kata Perdana Menteri Charles Michel.
Akibat bentrok, sejumlah orang mengalami luka ringan. Belum jelas seberapa parah kerusakan yang ditimbulkan, tapi polisi masih berjaga-jaga di sekitar lokasi. (Baca: Krisis Eropa, BI Waspadai Dampak pada India)
"Awalnya kami memperkirakan ada seratus ribu pendemo. Namun jumlahnya terus bertambah hingga 130 ribu. Kami menerima laporan bahwa perusahaan kereta sengaja menjual tiket kereta murah ke Brussel untuk mempermudah akses para pendemo," kata seorang polisi.
Kejadian ini berlangsung saat menteri keuangan dari negara Uni Eropa melakukan perundingan di Brussel. Mereka sedang membahas krisis yang tengah dialami Yunani, Spanyol, dan Italia, yang juga tengah menghadapi aksi protes terkait dengan penghematan anggaran negara.
RINDU P. HESTYA | AL JAZEERA
Berita Lain:
9 Perempuan Berpengaruh Versi Forbes
Pembunuh Pasangan Penghina Quran Ditangkap
Bos Facebook, Tokoh Muda Berkuasa 2014