TEMPO.CO, Jalur Gaza - Jalur Gaza akhirnya mulai dibangun kembali setelah menjadi lahan pertempuran antara pasukan Hamas Palestina dan tentara Israel selama 50 hari beberapa bulan lalu. Koordinator Perdamaian Timur Tengah, Robert Serry, mengatakan program ini dimulai dengan pengiriman bahan konstruksi bangunan untuk 700 warga Gaza yang rumahnya rusak.
"Setidaknya ada 60 ribu tempat tinggal di Gaza yang harus segera diperbaiki," kata Serry, seperti dilaprokan Hareetz, Selasa, 4 November 2014. (Baca: Cegah Operasi Milisi, Mesir Bangun Parit di Gaza)
Adapun Serry memperkirakan Palestina membutuhkan dana sekitar US$ 6 miliar (Rp 72 triliun) untuk memperbaiki sejumlah kerusakan yang terjadi di Gaza selama konflik berlangsung. (Baca: PBB Akan Bangun Kembali Jalur Gaza)
Pejabat senior Hamas, Mahmoud al-Zahar, mengkritik Israel karena diduga menunda pengiriman bahan bangunan ke Gaza. Al-Zahar memperingatkan, jika proses rekonstruksi mengalami gangguan, situasi di Gaza akan kembali "memanas".
Sementara itu, para pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan keterlambatan pengiriman bahan bangunan disebabkan oleh masalah teknis. Pengiriman bahan bangunan ke Jalur Gaza akan dilakukan dalam sekali perjalanan kepada pemerintah Palestina.
RINDU P. HESTYA | HAREETZ
Berita Lain:
Balas Dendam, Ayah Jepit Penis Pemerkosa Anaknya
6 Fakta tentang Pembunuh TKI di Hong Kong
Bagus, Kinerja TKI Korban Pembunuhan di Hong Kong