TEMPO.CO, Jakarta - Konsul Penerangan, Sosial, dan Budaya Konsulat Jenderal Republik Indonesia Sam Ariyadi mengatakan pemerintah belum menerima laporan kronologi pembunuhan dua tenaga kerja Indonesia di Hong Kong dari polisi setempat. "Belum kami terima. Nanti, kalau sudah lengkap, kami akan umumkan pada publik," ujarnya saat dihubungi Tempo, 4 November 2014. (Baca: Pembunuh TKI di Hong Kong Sempat Ingin Bunuh Diri)
Menurut dia, KJRI Hong Kong saat ini berfokus memulangkan jenazah dua tenaga kerja tersebut pada keluarga. Selain itu, perwakilan pemerintah Indonesia, tutur Sam, akan menyiapkan investigasi pembunuhan yang dilakukan Rurik Jutting, mantan karyawan Bank of America Merrill Lynch. (Baca: Profil Pembunuh PSK Indonesia di Hong Kong)
Sam juga menyatakan kepolisian Hong Kong akan menggelar rekonstruksi pembunuhan pada 7 November 2014 dan sidang perdana pada 10 November 2014. "KJRI akan terus memantau proses hukum yang berlangsung di Hong Kong," katanya.
Pekan lalu, Sabtu, 1 November 2014, kepolisian menemukan dua warga negara Indonesia tewas di apartemen milik Jutting. Mereka ialah Seneng Mujiasih dari Sulawesi Tenggara dan Sumarti Ningsih asal Brebes, Jawa Tengah. Sumarti, ujar Sam, dimutilasi lantas dimasukkan ke dalam koper. "Koper itu ditemukan di balkon apartemen," tuturnya. Adapun jenazah Seneng ditemukan dalam apartemen. "Detailnya ruangan jenazah Seneng masih belum saya ketahui." (Baca: Kasus Pembunuhan Jarang Terjadi di Hong Kong)
RAYMUNDUS RIKANG
Baca juga:
Studi: Rasa Galau Manusia Bertahan Lama
TNI AU: Kekuatan Udara Indonesia Kecil
Pramono: Kami Ingin Keterwakilan Pimpinan DPR
Sistem Disiplin Guru Indonesia Berjiwa Kolonial